Kerusuhan Lapas Diduga Ulah Mafia Bebaskan Napi Narkoba
Ia berharap, Kemenkumham dan polisi memerkuat pengamanan lapas, dan menyelesaikan masalah kelebihan kapasitas lapas.
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beruntunnya peristiwa kerusuhan di lapas, menurut pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel, dilakukan terencana dan merupakan ulah mafia narkoba untuk membebaskan para napi narkoba.
Kerusuhan lapas terbaru, terjadi di Lapas Kelas II A Labuhan Ruku, Batubara, Sumatera Utara, Minggu (18/8/2013) sore.
Reza memaparkan, selain melalui kerusuhan di lapas, dua modus lain mafia dalam operasi pembebasan napi narkoba, yakni dengan menyamar sebagai aparat yang menjemput napi atau melakukan penyerbuan bersenjata.
"Jadi, perlu diwaspadai bahwa kerusuhan lapas secara beruntun merupakan hasil operasi terencana, dan bukan perilaku impulsif atau spontan para napi," tutur Reza kepada Warta Kota (Tribun Network), Minggu malam.
Menurutnya, setelah kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta Medan, Kamis (11/7/2013) lalu, ia sudah mengingatkan Kemenkumham akan adanya potensi peristiwa serupa di lapas lain di Indonesia.
"Saya sudah pernah katakan hal ini ke Menkumham bulan puasa lalu. Saya bilang, kita tinggal menunggu waktu sampai kejadian Tanjung Gusta berulang di lapas-lapas lain," ungkap Reza.
Reza berharap, pihak terkait tidak mengganggap kerusuhan di lapas merupakan hal spontan dari para napi karena sesuatu hal. Tapi, harus dilihat dan diwaspadai secara terencana dan berpotensi terjadi di lapas lain.
Ia berharap, Kemenkumham dan polisi memerkuat pengamanan lapas, dan menyelesaikan masalah kelebihan kapasitas lapas.
Diberitakan sebelumnya, Minggu sekitar pukul 17.00 WIB, kerusuhan terjadi di Lapas Kelas II A Labuhan Ruku, Batubara, Sumatera Utara.
Kerusuhan menyebabkan kebakaran di sejumlah ruangan, yang membuat 30 napi kabur. Aparat menduga kerusuhan dipicu bentrokan antara napi dengan sipir, yang membuat sipir dipukuli napi.
Sebelumnya pada Kamis (11/7/2013) lalu, kerusuhan juga terjadi di Lapas Tanjung Gusta Medan. Sebanyak 212 napi kabur. Dalam peristiwa yang menyebabkan kebakaran di dalam lapas, lima sipir dan petugas lapas meninggal dunia karena terbakar api. (*)