Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelaku Penembakan Polisi Dinilai Pengecut

Didi Irawadi Syamsuddin meminta aparat melakukan razia terhadap penyelundupan senjata ilegal

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Pelaku Penembakan Polisi Dinilai Pengecut
Warta Kota/Henry Lopulalan
Jenazah Aiptu Koes Hendratno dilepas oleh rekan-rekan sejawatnya dalam sebuah upacara di rumah duka di Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangerang, Banten, Sabtu (17/8/2013). Jenazah polisi korban penembakan oleh orang tidak dikenal ini selanjutnya diterbangkan ke Yogyakarta untuk dimakamkan di kampung halamannya di Wates, Kulon Progo, DI Yogyakarta. Warta Kota/Henry Lopulalan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Didi Irawadi Syamsuddin meminta aparat melakukan razia terhadap penyelundupan senjata ilegal. Hal itu terkait dengan penembakan dua polisi Polsek Pondok Aren yakni Iptu Kus Hendratno dan Bripka Ahmad Maulana.

"Menyedihkan ini tindakan pengecut dan biadab, menyerang dari belakang. Pelaku harus dicari sampai dapat. Kalau tidak masyarakat akan semakin resah," kata Didi ketika dikonfirmasi, Minggu, 18/8/2013).

Didi menilai pelaku sudah meresahkan karena berani menembak aparat sehingga masyarakat sipil ikut terancam. "Apalagi penembakan terjadi di malam saat Bangsa Indonesia akan merayakan ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-68, Jumat malam," tutur Ketua DPP Demokrat itu.

Menurut Didi, kasus teror terhadap polisi ini menjadi peristiwa yang sangat memprihatinkan. Bisa jadi pelakunya kelompok teroris. Ia pun meminta polisi mengusut tuntas kasus tersebut.

"Pelarangan dan razia senjata-senjata api tanpa izin harus gencar dilakukan.  Pusat-pusat pemasokan dan titik-titik penyelundupan senjata api ilegal harus bisa dideteksi dengan baik," katanya.

Selain itu, Didi meminta intelijen polisi diperkuat agar dapat mendeteksi titik masuk senjata api ilegal. "Ataupun mengetahui industri pembuatan senjata api ilegal yang sangat mungkin sebagian itu produksi ilegal dalam negeri," katanya.

Berita Rekomendasi

Dikabarkan sebelumnya, Aiptu Kus Hendratno meninggal bersama temannya Bripka Ahmad Maulana, keduanya anggota Polsek Pondok Aren, saat baku tembak dengan pelaku yang diduga teroris.

Informasi yang dihimpun Tribunnews.com di lapangan, kejadian baku tembak terjadi di Jalan Graha Raya depan Masjid Bani Umar Kelurahan Perigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, tak jauh dari Polsek Pondok Aren.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas