TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah tenaga kerja asing (TKA) yang mencari nafkah di Indonesia pada periode Januari-Agustus 2013, mencapai 48.002 orang.  

Data tersebut dirilis Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans) di Jakarta. akhir pekan lalu.

Dalam catatan pemerintah, jumlah tenaga kerja asing yang paling banyak di Indonesia berasal dari Cina, menyusul Jepang dan Korea Selatan. Dari tahun ke tahun, tiga negara itu tercatat mendominasi jumlah tenaga kerja asing. Berikut rincian jumlah TKA per Agustus 2013:

- Cina: 10.291 orang
- Jepang: 9.788 orang
- Korea Selatan: 6.013 orang
- India: 3.888 orang
- Malaysia: 3.425 orang
- Thailand: 2.779 orang
- Amerika Serikat: 2.546 orang
- Australia: 2.303 orang
- Filipina: 2.168 orang
- Inggris: 2.070 orang
- Negara lain: 2.731 orang

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengungkapkan, keberadaan tenaga kerja asing harus memberikan kemajuan bagi pengembangan kualitas tenaga kerja lokal, dengan cara alih keterampilan dan alih teknologi.

"Para TKA yang bekerja di Indonesia harus mengalihkan pengetahuan kepada tenaga kerja lokal. Karena itu, pemberi kerja atau perusahaan harus memastikan tenaga kerja asing mengalihkan keahlian dan keterampilan kepada tenaga kerja lokal yang bekerja di perusahaannya," tutur Muhaimin.

Pertimbangan lain, lanjut Muhaimin, asas manfaat dan aspek legalitas.

"Saat kebutuhan tenaga kerja asing diajukan, maka kami akan lihat seberapa banyak manfaat yang bisa diperoleh bagi tenaga kerja lokal. Kalau tidak sesuai kebutuhan, tentu kami akan menolak," paparnya. (*)