TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akselerasi Partai Demokrat menggagas Konvensi Calon Presiden tak lebih untuk memulihkan nama baik setelah citranya tergerus persoalan korupsi. Tapi Anies Baswedan tak takut tertulis dan mantap menjadi capres konvensi.

"Insya Allah ini bukan persoalan citra. Langkah apa yang kita lakukan akan dinilai bukan oleh rumor tapi oleh sejarawan besok. Itu yang lebih saya takutkan (penilaian sejarahwan). Kalau opni cepat berubah," ujar Anies di Wisma Kodel, Jakarta, Selasa (27/8/2013).

Menurut Anies, dirinya enggan membicarakan citra. Dirinya ingin mengisi janji kemerdekaan dengan otentik, dan cara baik, termasuk ketika menjadi peserta Konvensi. Ia menegaskan, ingin mengisi janji itu dengan membawa perubahan.

Ia juga membantah, untuk mengejar jabatan sebagai presiden lewat Konvensi. Karena yang paling utama adalah melunasi janji kemerdekaan tak bisa ditunda-tunda, makanya ia menghadiri undangan prakonvensi dan menyatakan maju.

"Ini tentang tanggung jawab untuk bangsa dan negara. Panggilan ini untuk mendorong perubahan di republik ini. Artinya itu di seluruh sektor termasuk di parpol. Apakah kita (kita terjun) menunggu sampai sempurna (parpol) yang tak tahu kapan, atau saat ada panggilan. Minimal saya bukan bagian dari yang membuat negeri ini kropos. Ini bukan soal partai, ini soal negara," katanya.