TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan tidak memenuhi rapat kerja dengan Komisi IX bidang buruh kemarin (26/8/2013). Padahal, kehadiran Dahlan penting untuk membahas nasib buruh alih daya (outsourcing) di perusahaan BUMN.

"Mungkin karena dia (Dahlan Iskan) sudah merasa dekat dengan Pak Presiden. Dia merasa tidak ada beban moral tanggung jawab sama rakyat, sehingga tanggung jawabnya hanya kepada presiden," kata Ketua Komisi IX Ribka Tjiptaning, Senin (26/8/2013).

Ia menegaskan, pihaknya akan kembali mengundang Dahlan. Bila tidak datang tiga kali maka akan dilakukan pemanggilan paksa kepada Dahlan. "Panggil paksa bisa dengan aparat bisa dengan serikat buruh kita. Kita seret. Kita kepung di BUMN," ujarnya.

Bahkan, kata Ribka, Presiden SBY sampai membuat surat perintah agar Dahlan Iskan datang ke Komisi IX.

Dalam rapat tersebut, selain Dahlan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar juga tidak hadir. Namun, Muhaimin mengirimkan dirjen untuk mengikuti rapat sedangkan Dahlan tidak memerintahkan siapapun untuk menggantikannya.

"Rakyat bisa menilai bagaimana dia sama rakyat. Itu mau jadi capres. Ini melecehkan parlemen, pelecehan pada buruh. Ini nasib ribuan buruh. Ini sudah tahun politik, masak enggak memikirkan itu," tuturnya.