Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jusuf Kalla Diingatkan Pernah Dicampakkan SBY

JK enggan ikut Konvensi untuk menjaring Calon Presiden 2014 mendatang

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Jusuf Kalla Diingatkan Pernah Dicampakkan SBY
TRIBUN/DANY PERMANA
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Lamaran tim komite konvensi Partai Demokrat ke Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) agar ikut kontes penjaringan calon presiden akhirnya terjawab. JK enggan ikut Konvensi untuk menjaring Calon Presiden 2014 mendatang.

Pengajar komunikasi politik di Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi berharap JK memang mengurungkan niatnya untuk "konvensi idol". Selain akan mendegradasi ketokohan JK, menurutnya JK sudah tepat mengisi kesibukan selepas pensiun dari RI-2 dengan kegiatan sosial dan keagamaan seperti di Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI).

"Sebaiknya JK tetap memposisikan dirinya sebagai endoser kepemimpinan nasional ke generasi muda, seperti yang dicontohkannya ketika mendukung Jokowi-Ahok di Pilgub Jakarta serta Rieke Diah Pitaloka - Teten Masduki di Pilgub Jawa Barat kemarin. Ngapain juga JK ikut konvensi Demokrat toh bukannya di Pilres 2009 dicampakkan SBY ?" Ari Junaedi mengingatkan, Rabu (28/8/2013). 

 Sebagai politisi senior yang sarat dengan pengalaman  perpolitikkan, kata Ari, JK seharusnya tahu manfaat dan mudharatnya jika ikut konvensi. Apa artinya jika pemenang konvensi sudah bisa ditebak jauh-jauh hari yakni Pramono Edhi Wibowo - adik kandung Ibu Ani Yudhoyono - yang digadang-gadang mejadi capres Demokrat ?

"Jika JK ikut konvensi, sama saja artinya menambah pencitraan Demokrat yang elektabilitasnya merosot usai Nazarudin membongkar aib korupsi kader-kader Demokrat. Saya juga heran kenapa orang sekaliber Anis Baswedan pun mau masuk jebakan Batman dengan ikut konvensi," ujar Ari Junaedi.

Menurut Pengajar Program Pascasarjana di Universitas Dr Soetomo Surabaya dan Universitas Persada Indonesia YAI Jakarta ini, JK akan mengalami kerugian jika ikut berpartisipasi dalam konvensi.

Pertama, JK pasti akan dikeluarkan dari habitat Partai Golkar - senasib dengan Endriartono Sutarto yang dipecat dari Nasdem gara-gara ikut konvensi. Positioning JK, lanjut Ari, akan turun di mata partai-partai lain selain Demokrat. JK akan dianggap petualang politik yang "sibuk" mencari perahu-perahu lain demi menggapai tiket menjadi capres.

"Posisi ARB sebagai capres unggulan dari Golkar memang kuat. Tapi ingat, beberapa daerah sudah mengajukan evaluasi pencalonan ARB. Artinya, peluang JK tidak kecil di Golkar. Saatnya JK untuk tetap menjadi endoser ke anak-anak muda yang potensial menjadi presiden. Beri kesempatan kepada memimpin bangsa ini. Lebih baik JK tetap istikomah membantu Jokowi hingga Presiden," pungkas Ari, peraih doktor berkat penelitiannya tentang pelarian politik 1965 di mancanegara ini.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas