Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SBY Punya Hak Veto Capres Hasil Konvensi

Konvensi ini masih berpotensi diveto oleh SBY sesuai aturan internal partai (AD/ART) pasal 13 poin 5

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in SBY Punya Hak Veto Capres Hasil Konvensi
/DANY PERMANA
Peserta Konvensi Partai Demokrat, yang juga ipar Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Pramono Edie Wibowo (kiri) diabadikan oleh wartawan sebelum menjalani sesi wawancara di Wisma Kodel, Jakarta, Rabu (28/8/2013). Selain Pramono beberapa tokoh lainnya dijadwalkan akan mengikuti konvensi pada hari ini yaitu Gita Wirjawan, Dahlan Iskan, Sinyo Harry Sarundajang, Ali Masykur Musa, dan Marzuki Alie. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik, Hanta Yudha,  meragukan keseriusan konvensi calon presiden (Capres) yang digelar oleh Partai Demokrat (PD) karena bisa saja hasil konvensi itu diveto oleh Ketua Mejelis Tinggi PD, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Mungkin saja SBY menghendaki bukan orang-orangnya yang menang di konvensi. Konvensi ini masih berpotensi diveto oleh SBY sesuai aturan internal partai (AD/ART) pasal 13 poin 5,” kata Hanta Yudha dalam dialog bertema "Konvensi, Solusi Menjaring Capres?" di Gedung DPD/MPR RI Jakarta, Rabu (28/8/2013).

Apalagi menurut Direktur Eksekutif Pol-tracking Institute ini  konstelasi politik pencapresan di Indonesia sejauh ini masih  didominasi dan dikendalikan oleh partai politik (Parpol).

"Peran parpol sangat kuat dan dikuasai segelintir elit atau oligarki politik," ujarnya.

Dia menyoroti soal mekanisme penjaringan kandidat Capres yang ikut konvensi.

"Masih terkesan tertutup dan dibatasi," kata Hanta.

Selain itu, kata dia, kriteria nama peserta konvensi juga tidak jelas dan tidak gamblang.

Berita Rekomendasi

"Banyak sekali nama-nama disebut tapi kriterianya apa tidak disebutkan. Jumhur Hidayat misalnya bingung kenapa tidak masuk konvensi," kata dia.

Selain itu, Hanta menegaskan pelibatan publik dalam konvensi itu juga tidak ada.

Di tempat yang sama, Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, menilai pelaksaaan konvensi Capres Demokrat terkesan hanya untuk menahan tekanan dari internal Partai Demokrat.

“Masalahnya akan menjadi paradoks, kalau pemenang konvensi belum tentu dinominasikan menjadi capres Demokrat. Juga apa maknanya konvensi kalau Demokrat belum tentu lolos parliamentary threshold (PT) dan Presidensial Threshold (PT)?” Kata dia.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas