Rusdi Kirana Mundur dari Konvensi Karena Sadar Diri
politik bukanlah dunia bisnis untuk mengeruk sebanyak mungkin keuntungan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO Lion Air Rusdi Kirana mengaku sudah melihat kemampuan diri sebelumnya, sehingga keputusan untuk mundur dari arena konvensi capres Partai Demokrat pun diambilnya.
Apalagi, politik bukanlah dunia bisnis untuk mengeruk sebanyak mungkin keuntungan. Politik punya cita-cita yang lebih mulia dan dituntut pengorbanan yang besar di dalamnya.
"Bagi saya, calon kandidat lain dalam konvensi Partai Demokrat memiliki rekam jejak dan catatan politik yang lebih panjang. Maka sangatlah pantas bagi saya untuk mengembalikan kehormatan ini menjadi bentuk kehormatan lain yang saya berikan kepada Partai Demokrat," ujar Rusdi dalam pernyataannya, Jumat(30/8/2013).
Meski begitu, Rudi menegaskan, keputusan untuk mundur bukan karena meragukan kredibilitas konvensi Partai Demokrat tetapi lebih karena tidak ingin mengurangi kadar dan nilai kebangsaan yang tinggi pada konvensi ini.
"Saya sudah memikirkan ini dengan matang. Saya harus berbesar hati untuk memberi jalan pada putra terbaik bangsa yang akan lahir dari proses konvensi yang terhormat ini. Dan saya berjanji akan mendukung siapa pun yang akan memenangkan konvensi ini kelak," imbuh Rusdi.
Pada kesempatan tersebut, Rusdi Kirana menyampaikan rasa syukur dan hormat kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Komite Konvensi Capres PD. Karena sebuah harapan telah diletakkan di pundaknya.
Tapi, Rusdi menekankan, dirinya bukan menghindar dari tanggungjawab tersebut. Melainkan karena sadar bahwa kemuliaan politik bukan karena orang bersandar pada harapan, tapi karena masih ada putra putri terbaik bangsa yang lebih kompeten untuk memikulnya.
"Saya akan menyiapkan diri pada saatnya nanti," katanya.
"Kehormatan ini akan saya ingat, dan karenanya butuh keyakinan diri untuk terjun ke dunia politik, di saat semua telah saya siapkan dengan baik. Demi bangsa yang tak pernah surut semangat juangnya, kita pasti akan menyaksikan era kajayaan itu, tak lama lagi," tutup Rusdi.