TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan seluruh daftar diunggah ke dalam Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih). Saat ini, jumlah pemilih yang diunggah sudah mencapai 96 persen.

"Data masuk sekarang sudah 96 persen, atau setara dengan 179,6 juta pemilih. Kami masih berproses dan besok kami tutup untuk DPT," ujar komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah kepada wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Minggu (1/9/2013).

Ferry menambahkan, pihaknya sudah menginventarisir daftar pemilih ganda. Untuk menyamakan persepsi penyelenggara pemilu di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, KPU pusat dan daerah melakukan rapat koordinasi untuk optimalisasi data pemilih.

Ferry mengaku, salah satu yang dikoordinasikan menyoal bagaimana menindaklanjuti data ganda pemilih, yang jumlahnya mencapai 1,8 juta. Data ganda ini sudah diinventarisir oleh KPU di banyak daerah.

"Rakor ini hanya konsolidasi, bagaimana proses perbaikan data menuju DPT (Daftar Pemilih Tetap). Ini penjelasan, kalau nanti ada data ganda bagaimana harus ditindaklanjuti, terus misalnya jenis kelamin belum muncul, dan antisipasinya. Itu yang kami lakukan," jelasnya.

KPU sudah memiliki data ganda dan persoalan daftar pemilih. Namun, jalan keluar untuk mengeliminir yang tercatat ganda tetap harus dikoordinasi, sehingga persepsi penyelenggara pemilu sama dalam melakukan eksekusi selanjutnya.

"Data ganda di nasional sudah terekam oleh kami. Mereka juga sudah punya datanya, tinggal menjelaskan ini dicoret atau tidak, dan cara mengonfirmasinya. Kalau soal menghapus, tinggal klik saja. Tapi bagaimana proses konfirmasinya, itu yang penting," papar Ferry.

KPU berharap, dengan rakor dan upaya konfirmasi penyelenggara pemilu terhadap data ganda, DPT akan lebih optimal. Rencananya, pengumuman DPT diumumkan pada 13 September 2013 (tingkat kabupaten/kota), dan di tingkat nasional lengkap pada Oktober mendatang. (*)