Roy Marten Ingin Buat 'People Power' di Rakernas PDI Perjuangan
"People Power" atau demonstrasi massa besar, secara historis memang ampuh sebagai senjata untuk memaksakan perubahan.
Penulis: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com Yogi Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "People Power" atau demonstrasi massa besar, secara historis memang ampuh sebagai senjata untuk memaksakan perubahan kondisi sosial politik, seperti di Filipina tahun 1986.
Karena kemujarabannya, sampai-sampai menginspirasi aktor kawakan Roy Marten untuk melakukan hal serupa, ketika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III, di Ancol, Jumat (6/9/2013).
Bahkan, Roy mengimbau kepada simpatisan partai berlambang kepala banteng moncong putih maupun masyarakat, untuk langsung berkumpul dan menggelar "people power" di depan gerbang utama (hailai) mengenakan pakaian hitam khas PDIP, Jumat sekitar pukul 13.00 WIB.
"Kita ingin menunjukkan kepada PDI Perjuangan, membawa masyarakat properubahan mendukung pencalonan Jokowi sebagai Presiden," ujar Roy, yang juga Ketua DPP Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 (Bara JP atau Relawan Jokowi), dalam rilisnya, Kamis (5/9/2013).
Menurutnya, rakyat sudah waktunya menunjukkan sikap tegas untuk mendukung pemimpin yang dipercaya.
Sementara Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Damai Bara JP ke Rakernas PDIP, Dwi Soebawanto (Wanto) menegaskan, aksi dilaksanakan tanpa orasi dan tanpa spanduk.
"Kami akan datang secara damai, mendukung PDIP agar jujur pada nurani," ujar Wanto, yang juga menjabat Ketua Bara JP Jawa Barat.
Mayoritas DPW Bara JP di ke-34 propinsi, mengirim utusan untuk aksi damai. Setelah aksi damai, Bara JP mengadakan rapat umum. "Jangan lupa, relawan selalu mandiri, membawa makan siang sendiri, juga ongkos masuk Ancol," tukas Wanto.