Indonesia Butuh Presiden Berjiwa Marhaenisme
Romo Benny Soesatyo mengatakan Indonesia membutuhkan calon presiden alternatif yang berjiwa Marhaenisme untuk menyelamatkan bangsa ini.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rohaniawan Katolik sekaligus pengamat sosial Romo Benny Soesatyo mengatakan Indonesia membutuhkan calon presiden alternatif yang berjiwa Marhaenisme untuk menyelamatkan bangsa ini.
Ciri-ciri Marhaenisme adalah adalah pemimpin dekat dengan rakyat, tidak bergaya feodal, tidak berkomunikasi dengan gaya doktrinal, dan pemimpin yang bijaksana dan punya keberanian melawan mafia migas dan mafia pangan.
"Momentum kita mencari pemimpin alternatif yang bisa terjemahkan spritualisme Marhaenisma. Spirit Marhaenisme adalah pemimpin yang bisa berkomunikasi dengan rakyat kecil dan membuat rakyat kecil mempunyai kemandirian dan memiliki harkat martabatnya," ujar Romo Benny dalam sebuah diskusi bertajuk 'Mukernas PDIP: Akankah Mendorong Capres Baru?', di Kedai Kopi Deli, Jakarta, Jumat (6/9/2013).
Selama ini, lanjut Benny, pemimpin di Indonesia bersifat feodal. Ada jarak antara rakyat dan pemimpin tidak turun ke rakyat untuk mengetahui kebutuhan rakyat.
Benny pun mengatakan tantangan saat ini adalah membuat kesadaran partai politik untuk memberi amanah kepada tokoh tersebut untuk muncul ke publik memimpin perubahan. Sebab pemimpin yang berjiwa Marhaenisme tersebut, sebenarnya ada di antara kita.
Itu juga lah yang menjadi pesan Romo Benny kepada PDI Perjuangan yang dalam beberapa hari ini melaksanakan Rakernas.
Romo Benny pun berkali-kali menyebut nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai tokoh yang memiliki kriteria-kriteria tersebut. Hanya saja, Benny tidak menjawab apakah dia mendukung pria asal Solo itu atau tidak.
"Itu yang harus dijwab dalam Raker PDI Perjuangan. Kalau kita tidak menemukan orang benar maka negeri ini akan hancur dan kehilangan peradabannya. Semoga PDI perjuangan mengetahui itu," kata dia.