Siapa Usulkan Jokowi Pembaca Dedication of Life Bung Karno?
Dedication of Life, adalah suara hati Bung Karno di akhir masa pemerintahannya.
Penulis: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com Yogi Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dedication of Life, adalah suara hati Bung Karno di akhir masa pemerintahannya. Surat itu menggema dan kerap dibacakan di setiap acara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan).
Kali ini, dalam pembukaan Rakernas III PDI Perjuangan di Econvention Hall, Jakarta, Jumat (6/9/2013), Dedication of Life dibacakan oleh Joko Widodo atau Jokowi, Gubernur Jakarta yang juga kader partai.
Muncul pertanyaan, kenapa harus Jokowi yang membacakan Dedication of Life. Sebegitu spesialkah Jokowi, sehingga surat Bung Karno itu dibacakan olehnya, dan bukan kader senior lain.
Wakil Sekretaris PDI Perjuangan Hasto Kristianto mengaku, memang ada sejumlah alasan hasil diskusi internal sehingga memilih Jokowi sebagai perangkat acara pembacaan testimoni Bung Karno tersebut.
Salah satunya, kata dia, Jokowi representasi kaum muda pada masanya, dan mewakili semangat kepemimpinan Bung Karno kala itu.
"Dedication of Life ditunjukkan Bung Karno yang saat itu mau dijatuhkan. Ketika ini dibaca, menjadi gambaran sesungguhnya bagaimana seorang pemimpin. Itu ada maksud bertemunya dua generasi," ujar Hasto.
Ia mengungkapkan, Megawati Soekarnoputri, putera sulungnya Muhammad Prananda Prabowo, ikut dalam pendiskusian nama-nama kader yang ditugaskan menjadi pembaca Pancasila dan Dedication of Life.
"Prosesnya diusulkan Mas Prananda dalam satu diskusi siapa yang membacakan Dedication of Life bersama Bu Mega. Dedikasi ini, cerita darma bakti Bung Karno untuk tanah air. Jejak-jejak Bung Karno ada dalam sejarah," ceritanya.
Akhirnya, diskusi tersebut memutuskan Jokowi sebagai pembaca Dedication of Life yang ditulis Bung Karno pada 10 September 1966. Sementara pembaca teks Pancasila adalah Sidarto, kader senior yang juga Ketua MPR RI.