Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PDIP Seharusnya Sebut Capres

Pengumuman lebih cepat, maka kandidat Presiden akan menjadi pusat perhatian media, bukan sekadar diunggulkan lembaga-lembaga survey.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in PDIP Seharusnya Sebut Capres
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi Ketua Panitia Rapat Kerja Nasional III PDIP, Puan Maharani (dua kiri), dan Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo (kanan) menghadiri acara pembukaan Rakernas III PDIP di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (6/9/2013). Rakernas yang dihadiri 1330 fungsionaris dan kader PDIP se-Indonesia tersebut akan berlangsung pada tanggal 6-8 September 2013. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Meskipun belum ada bukti ilmiah tentang hubungan erat (korelasi positif) antara cepat atau lambat pengambilan keputusan tentang capres oleh parpol, akan tetapi dalam situasi kontestasi Pilpres yang ketat, seharusnya parpol mengambil langkah strategis mulai dengan mewacanakan capres secara resmi.

“Pengambilan keputusan tentang capres lebih awal oleh parpol, memberikan peluang untuk melakukan sosialisasi, mempersiapkan strategi pemenangan dan organisasi serta komunikasi secara luas tentang konsepsi pembangunan Indonesia ke depan,” kata Mulyana W Kusumah, Direktur Eksekutif Seven Strategic Studies (7SS) di Jakarta Sabtu (7/9/2013).

Pengumuman lebih cepat, maka kandidat Presiden akan menjadi pusat perhatian media, bukan sekadar diunggulkan lembaga-lembaga survey.

Menurut Mulyana, Capres yang dihasilkan Konvensi Partai Demokrat, diprediksi Pramono Edhie Wibowo.

Capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Keduanya, diyakini akan menjadi pesaing berat Capres PDIP.

Pengumuman lebih cepat, menjadi memiliki kesempatan luas dan waktu lebih panjang untuk fokus pada peningkatan eligibilitas dan elektabilitas Capres, tanpa harus menunggu hasil pemilu legislatif.

“Peranan media cetak dan elektronik serta media sosial, berpengaruh terhadap peningkatan maupun penurunan eligibilitas dan elektabilitas Capres. Oleh karena itu, wacana resmi capres oleh parpol, memungkinkan capres bersangkutan mengkomunikasikan gagasan politik, ekonomi dan sosial,” ujar Mulyana, pengamat politik dari Universitas Indonesia.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas