DPR Ingatkan September-Oktober Bulan Rawan Terorisme
Pasek mengaku langsung mendatangi lokasi kejadian penembakan polisi Bripka Sukardi
Penulis: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi III DPR Gede Pasek Suardika mengungkapkan saat ini sedang rawan serangan teroris. Hal itu berkaca pada kejadian-kejadian sebelumnya di Indonesia.
"Kita melihat dari formatnya ini memang bulan September - Oktober bulan rawan dengan teroris. Ini ada kaitan dengan kasus WTC dan Bom Bali," kata Pasek di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/9/2013
Pasek mengaku langsung mendatangi lokasi kejadian penembakan polisi Bripka Sukardi. Saat itu, ia usai mengikuti diskusi. Politisi Demokrat itu menyarankan anggota polisi dalam bertugas seharusnya menggunakan seragam berlapis.
"Ini mungkin posisi yang paling aman melakukan aksi. Yang jadi masalah pistolnya hilang atau tidak. Tempatnya ada tapi pistolnya tidak ada. Tapi kepastian belum tahu," ujarnya.
Pasek pun yakin pelaku dapat tertangkap setelah melihat peristiwa kemarin. Mengenai keterkaitan dengan KPK, Pasek menilai hal itu masih jauh.
Namun, ia berharap pimpinan KPK diberi bantuan keamanan untuk antisipasi.
"Tapi saya yakin ini untuk momentum saja. Kemungkinan besar begitu," imbuhnya.
Pasek juga meminta anggota polisi menjalankan tugas sesuai prosedur dan ketetapan (Protap) pengamanan. Sebab, peristiwa kemarin terjadi ketika Bripka Sukardi sedang mengawal truk dari Tanjung Priok.
"Yang terjadi kemarin kan protap tidak dijalankan, mengawal sendiri. Kita imbau hati-hati bulan September dan Oktober. Jadi bulan-bulan rawan untuk peringatan aksi terorisme itu," ungkapnya.