Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SBY Harus Lindungi Polisi

Penembakan Bripka Sukardi didepan Gedung KPK merupakan preseden buruk.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in SBY Harus Lindungi Polisi
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Aparat kepolisian berjaga di depan jenazah Bripka Sukardi yang disemayamkan di Gedung Sanggita, Asrama Mabes Polri, Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (11/9/2013). Bripka Sukardi ditembak orang tak dikenal Selasa (10/9/2013) malam di depan Gedung KPK saat sedang melakukan pengawalan. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

 
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penembakan Bripka Sukardi didepan Gedung KPK merupakan preseden buruk. Demikian dikatakan Ketua BKSAP DPR RI, Surahman Hidayat di Jakarta, Rabu (11/9/2013).

“Saya minta Presiden SBY untuk lindungi Polisi. Integritas Kepolisian harus di jaga dengan baik," kata Surahman.

Sebab, kata Surahman, polisi  adalah alat negara yang bertugas untuk melindungi masyarakat. Bila tidak bisa dilindungi, Surahman khawatir masyarakat tidak mempercayai kepolisian mampu melakukan tugasnya untuk melindungi warga.

Ia pun berharap semua masyarakat tidak membuat spekulasi dan mempercayakan kepada pihak Kepolisian untuk melakukan identifikasi dengan baik penyebab maraknya penembakan terhadap anggota kepolisian.

"Jangan memperkeruh situasi dengan membuat tuduhan yang tidak mendasar kepada siapapun, kita meyakini bahwa Institusi Kepolisian sudah terlatih untuk melakukan proses penyelidikan terhadap kasus criminal," jelas Surahman.

Sebelumnya, oknum polisi bernama Sukardi tewas ditembak pelaku tak dikenal saat mengawal enam truk yang memuat besi dari Tanjung Priuk.

Berita Rekomendasi

Kejadian terjadi sekitar pukul 22.15 WIB tepat di Jl HR Rasuna Said, depan pagar Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebelumnya terdengar tiga kali tembakan.

Polisi itu bernama Sukardi, anggota Provost Polri. Saat ditembak, sukardi sedang mengendarai sepeda motor Hondar Revo merah bernomor polisi B 6671 TXL. Dia ditembak tiga kali di bagian dada dan perut. Tampak darah masih mengucur dari seragamnya.

Beberapa saat stelah penembakan, tampak Sukardi sempat bernafas. Para pelaku yang menggunakan dua buah sepeda motor yakni diduga bebek berjenis supra hitam dan metik dan jaket hitam sempat dikejar oleh pengendara lain.

Bekas tembakan di bagian dada dan bagian perut sebelah kiri masih membekas di tubuh Sukardi. Sebuah ponsel terlihat di bagian kiri lengannya. Tiga selongsong peluru tampak di TKP. Dua di badan jalan dekat motor, satu lagi di trotoar.

Tags:
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas