TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terus meroket. Dalam sebagian hasil penelitian lembaga riset, tidak satu pun survei yang menempatkan elektabilitas calon presiden mendekati Joko Widodo.

Peneliti sernior Center for Strategic and International Studies (CSIS), J. Kristiadi, bahkan memprediksi calon presiden hasil konvensi Partai Demokrat tidak akan bisa menyamai elektabilitas dan popularitas.

"Saya kira berdasarkan dari semua survei yang ada, sebagian besar, bisa dikelompokkan meskipun angka itu berbeda, kecenderungan itu ada pada Jokowi," Kristiadi usai rilis telesurvei Soegeng Sarjadi School of Givernment (SSSG) di Wisma Kodel, Jakarta, Kamis (12/9/2013).

Walau dalam survei tersebut Dahlan Iskan paling populer dan elektabilitas paling tinggi dari 11 peserta konvensi, itu tidak akan cukup untuk membendung Jokowi.

"Untuk sekarang ini terlalu kuat memang Jokowi dikejar oleh pak Dahlan Iskan. Karena survei-survei yang saya baca ada beberapa survei yang betul-betul di bawah Jokowi itu Prabowo," kata Kristiadi.

Dalam telesurvei SSSG, Jokowi menduduki peringkat pertama dengan raihan 45,8 persen.  Di urutan kedua Jusuf Kalla (JK) dengan total 9,0 persen, sementara Dahlan Iskan hanya meraih 7,5 persen suara dan Prabowo Subianto 6,8 persen suara.