Masalah Sosial di Jember Belum Diselesaikan Secara Baik
Kapolda Jawa Timur disarankan mengantisipasi dengan baik konflik yang terjadi di Puger Kabupaten Jember.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Kapolda Jawa Timur disarankan mengantisipasi dengan baik konflik yang terjadi di Puger Kabupaten Jember. Kejadian, Kapolda diingatkan ini bukanlah yang pertama kali. Apalagi konflik yang terakhir ini, telah memakan korban, satu orang meninggal dunia.
"Bila memang diperlukan Polda Jatim dapat penurunan BKO Brimob ke daerah Puger, karena pada aksi kemarin barikade kawat berduri polisi masih bisa dibobol massa, seharusnya tidak boleh terjadi. Hal ini menunjukkan kurang siapnya antisipasi petugas, sehingga blokade jalan masih bisa ditembus," ujar anggota Komisi III DPR, Aboebakar Alhabsy, Kamis (12/9/2013).
Hingga berita ini diturunkan, enam orang dikabarkan sudah diperiksa di Mapolsek Puger, pascapenyerbuan dan perusakan Ponpes Darussolihin, Desa Puger Kulon Kecamatan Puger, Rabu (11/9/2013) kemarin.
Namun, pemeriksaan tersebut belum diketahui terkait peristiwa perusakan ponpes atau pembacokan seorang warga.
Kapolres Jember Ajun Komisaris Besar Awang Joko Rumitro, belum mau memberikan komentar. "Jangan dulu," ujarnya singkat kepada Surya ketika di lokasi kejadian.
Aboebakar mengingatkan kembali, bukankah sebelumnya aparat sudah memiliki kekhawatiran bila terjadi bentrok massa, maka seharusnya ada tindakan preventif secara baik. Apalagi, katanya, konflik serupa pernah terjadi pada bulan Januari tahun ini dan Agustus tahun kemarin.
"Fakta ini menunjukkan bahwa konflik sosial belum dapat diselesaikan dengan baik. Akibatnya terjadi pengulangan lagi di lain waktu, akhirnya konflik yang demikian dapat menjadi bahaya laten yang dapat meledak sewaktu-waktu ketika ada pemicu. Perlu ada peran aktif dari pemda setempat beserta tokoh masyarakat untuk melakukan rekonsiliasi agar bisa meredam konflik," katanya.
"Disisi lain perlu, kesiagaan polisi dalam mencegah konflik dan melakukan penegakan hukum, agar peristiwa serupa tidak terulang kembali," tegas Aboebakar.