Pengamat: Konvensi Demokrat Jangan Seperti Kembang Api
Konvensi jangan semata digunakan untuk kepentingan subjektif, melainkan bersifat institusional.
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Efektivitas penjaringan calon presiden (capres) yang dilakukan Partai Demokrat lewat ajang konvensi, tak sedikit dipertanyakan publik, kendati tahapannya sudah menghasilkan 11 kandidat.
J Kristiadi, pengamat politik senior Center for Strategic and International Studies (CSIS) menilai, konvensi jangan semata digunakan untuk kepentingan subjektif, melainkan bersifat institusional, sehingga bisa memberi ruang pembelajaran kepada masyarakat.
"Konvensi ini akan seperti kembang api saja, menyala sebentar terus padam lagi. Tapi, tergantung niatnya. Kalau untuk membangun citra, elektabilitas, dan popularitas, maka sangat sederhana sekali," ujar Kristiadi di Wisma Kodel, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2013).
Kandidat Konvensi Capres Demokrat diikuti Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang.
Rabu (11/9/2013) malam, 11 kandidat konvensi diundang Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono di Hotel Sultan.
Dalam pertemuan bersama DPP Partai Demokrat dan Komite, kandidat mendapat wejangan SBY. (*)