Artefak Museum Nasional Hilang, Murid SD Kecewa
Jonathan sendiri mengaku mengetahui pencurian empat artefak peninggalan kerajaan Mataram kuno dan Majapahit itu dari guru.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah anak-anak SD St. Bellarminus, Menteng, Jakarta Pusat mengaku kecewa empat koleksi artefak emas di Museum Nasional hilang digondol pencuri.
"Huuu..aku ke sini mau study tour. Kalau hilang bagimana bikin tugas?" ujar Jonathan, seorang murid, di Museum Nasional, Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Jonathan sendiri mengaku mengetahui pencurian empat artefak peninggalan kerajaan Mataram kuno dan Majapahit itu dari guru.
"Kemarin pak guru kasih tahu kalau kemarin ada benda-benda lempengan emas yang hilang," kata dia.
Anak-anak SD St Bellarminus itu pun kemudian memasuki Gedung Arca dan dibimbing oleh guru-guru.
Sebelumnya, empat artefak yang disimpan di Museum Nasional dicuri pada Rabu (11/9/2013). Berikut adalah nama-nama artefak tersebut:
1. Lempengan Naga
Diperkirakan telah berusia sejak 10 Masehi. Ditemukan di daerah Jalatunda, Jawa Timur, lempengan emas berbentuk naga ini merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Panjangnya 5,6 sentimeter dengan lebar 5 sentimeter.
2. Lempengan Bulan Sabit
Lempengan tersebut diperkirakan telah berusia sejak 10 Masehi. Ditemukan di daerah Jalatunda, Jawa Timur, lempengan ini juga merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Berbentuk lempengan bulan sabit dari emas dan di kedua ujungnya ada empat buah ukiran segitiga lancip. Segitiga ini seakan membentuk cakar. Di lempengan ini ada enkripsi jawa kuno yang sudah samar. Panjangnya 8 sentimeter dengan lebar 5,5 sentimeter.
3. Cepuk
Sama dengan Lempengan Naga dan Bulan Sabit, artefak ini diperkirakan berusia sejak 10 Masehi sebagai peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Berbentuk seperti dandang kecil dengan tutupnya, cepuk ini terbuat dari emas dengan teknik pukul, pembengkokan, dan patri.
Permukaannya tidak rata tapi kokoh dan tegak. Ada ukiran yang sudah tipis. Dasarnya agak cembung dengan bibir cepuk tajam dan menghadap ke atas. Tutupnya memiliki pegangan seperti stupa dan berongga. Diameternya 6,5 sentimeter dengan tinggi 6,5 sentimeter.
4. Lempengan Harihara
Ditemukan di Belahan, Penanggungan, Jawa Timur. Usianya diperkirakan sejak 10 Masehi. Dengan panjang 10,5 sentimeter dan lebar 5,5 sentimeter, lempengan ini dibuat dari campuran perak dan emas. Ada relief Harihara yang sedang berdiri di atas teratai ganda. Hirahara digambarkan berkucir ke atas dengan hiasan bunga mekar.
Tangan kanan diletakan di atas tangan kiri di depan perut. Di belakang kepalanya ada hiasan sinar dewa dengan lidah api dan titik-titik. Lengannya mengenakan gelang motif bunga dan ada anting bulat. Kain yang dikenakannya sebatas lutut dan mengenakan sampur semacam selendang di kanan kiri.