Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Ini Kesulitan Pemberantasan Teroris Versi Kapolri

Hal itu turut menjadi hambatan dalam deradikalisasi terorisme

Penulis: Ferdinand Waskita
zoom-in Ini Kesulitan Pemberantasan Teroris Versi Kapolri
TRIBUN/DANY PERMANA
Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo (kanan) bersalaman dengan Panglima TNI baru Jenderal Moeldoko (kiri) usai acara pelantikan Panglima dan KSAD baru oleh Presiden di Istana Negara, Jakarta, Jumat (30/8/2013). Jenderal TNI Moeldoko menjabat Panglima TNI menggantikan Laksamana Agus Suhartono, sementara jabatan KSAD yang ditinggalkan oleh Moeldoko kini dijabat oleh Jenderal TNI Budiman. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengungkapkan masih lemahnya partisipasi masyarakat terkait aksi terorisme. Hal itu turut menjadi hambatan dalam deradikalisasi terorisme.

"Lemahnya kesadaran masyarakat, dan kurang aktifnya kegiatan RT/RW, pasifnya partisipasi masyarakat dalam menuntaskan terorisme," kata Timur dalam rapat kerja bersama Komisi III di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/9/2013).

Timur mengatakan faktor geografis juga menjadi hambatan terutama wilayah yang sulit untuk ditembus. Jenderal Bintang Empat itu mengatakan pemberantasan terorisme melalui penegakan hukum cukup berhasil, Namun belum dapat dapat menyelesaikan aksi teroris tersebut.

"Tindakan saat ini tidak hanya penegakan hukum tapi juga pencegahan berupa pembinaan. Tidak bekerja sendiri untuk penanggulan terorisme,"ujarnya.

Timur mengatakan penindakan yang dilakukan Polri sesuai dengan UU Tindak Pidana Terorisme dimana pemeriksaan awal tujuh hari. Dengan masa penahanan 14 hari.

"Kemudian pendalaman kalau enggak terbukti dilepas kecuali yang lakukan perlawanan yang berbaya bagi petugas dan masyarakat,"katanya.

Kemudian data intelijen dapat dijadikan alat bukti. Pemeriksaan saksi juga dilakukan teleconference terutama untuk pengamanan masyarakat yang bersedia menjadi saksi.

Berita Rekomendasi

Timur mengatakan hambatan lainnya adalah faktor pemahaman akidah yang keliru dengan ajaran Islam seperti Jihad.

"Belum ada tokoh yang belum mampu mempengaruhi dan melakukan pendekatan terhadap beberapa tokoh yang memang terus melakukan kegiatan penggalangan termasuk dalam penahanan," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas