Penembakan terhadap Polisi Harus Terungkap Sebelum Kapolri Diganti
Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo diminta segera mengungkap siapa pelaku penembakan misterius yang sudah 6 kali menembak anggota Polri
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, JAKARTA-- ANGGOTA Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Martin Hutabarat mengingatkan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo agar segera mengungkap siapa pelaku penembakan misterius yang sudah 6 kali menembak anggota Polri dalam 2 bulan terakhir ini.
Apalagi mengingat, Kapolri akan memasuki masa pensiun yang rencananya akan dipercepat pergantiannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut anggota Fraksi Gerindra ini, adalah hadiah terindah dari Kapolri sebelum berganti dalam waktu dekat ini adalah berhasil mengungkap siapa pelaku penembakan misterius yang sudah menembak para anggotanya.
Karena itu, imbuhnya, perasaan terbebani untuk menemukan pelaku penembakan terhadap anggota Polri itu harus tertanam dalam-dalam di hati pimpinan Polri sekarang.
"Agar pergantian Kapolri dalam waktu dekat ini tidak sampai meninggalkan kesan buruk bahwa Kapolri-pun tidak bisa berbuat apa-apa dalam menemukan pelakunya. Padahal kejadiannya terus berulang, dilakukan terang-terangan didepan opini publik yang marah dan dalam waktu yang berdekatan pula," tegas Martin kepada Tribunnews.com, Minggu (14/9/2013).
Dijelaskan, apabila beban melakukan pengusutan atas kasus penembakan-penembakan misterius ini diwariskan lagi oleh Jenderal Timur Pradopo kepada Kapolri penggantinya, pasti akan membuat akhir jabatannya berkesan dengan tidak indah. Yakni seolah-olah meninggal kan bekas tamparan terhadap Polri yang dipimpinnya tanpa berhasil mengusutnya.
"Padahal Polri memiliki anggota lebih dari 400 000 orang, dan ribuan diantaranya juga adalah anggota-anggota terlatih," dia mengingatkan.
Disamping itu, menurut dia, melalui kejadian ini diharapkan agar Pimpinan Polri juga berusaha menangkap apa makna atau sinyal dari seluruh peristiwa penemba kan ini terhadap institusi Polri. Jangan-jangan ada pesan atau maksud tertentu dari gerombolan terlatih yang melakukan penembakan misterius tersebut kepada institusi Polri.
"Ini juga perlu didalami oleh Pimpinan Polri, dan sekaligus usaha-usaha untuk mengusutnya juga perlu lebih ditingkatkan, agar kasus penembakan misterius jilid dua ini cepat terungkap, supaya tidak berkelanjutan lagi, yang sangat meresahkan masyarakat," kata Martin Hutabarat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.