Anas: Nama Perhimpunan Pergerakan Indonesia Belum Pernah Ada
Menurut Anas nama PPI, belum pernah ada sebelumnya. Oleh karena itu dirinya mengukuhkan nama PPI dan menggunakan rumah pribadinya markas PPI.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lama tak terdengar kabarnya Anas Urbaningrum mendeklarasikan ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) di rumah pribadinya Jalan Teluk Semangka Blok C9 No. 1 Kav. AL Duren Sawit Jakarta Timur, Minggu (15/9/2013) lalu.
Menurut Anas nama PPI, belum pernah ada sebelumnya. Oleh karena itu dirinya mengukuhkan nama PPI dan menggunakan rumah pribadinya untuk dijadikan markas PPI.
"Saya pastikan belum pernah ada ormas Perhimpunaan Pergerakan Indonesia. Yang pernah ada dulu di Belanda namanya Perhimpunan Indonesia. Pada tahun 2003-2004 Faisal Basri juga bikin Pergerakan Indonesia tapi kalau PPI saya cek, belum pernah ada. Jadi PPI ormas yang pertama lahir," kata Anas saat ditemui Tribunnews.com di kediamannya, Jumat (20/9/2013).
Diberitakan, satu hari setelah Anas mendeklarasikan PPI, ormas berlambang bintang tersebut dikritik lantaran namanya mirip dengan ormas yang didirikan Arie Sujito dan Faisal Basri pada tahun 2004 lalu.
Ketua Umum Pergerakan Indonesia, Arie Sujito, dalam keterangan persnya kepada Tribunnews.com, Senin (16/9/2013), menegaskan bahwa ormas yang ia dirikan bersama Faisal Basri dengan ormas yang baru diluncurkan Anas sangat berbeda.
Arie menjelaskan Pergerakan Indonesia atau biasa disingkat PI adalah organisasi massa yang telah dideklarasikan sejak tahun 2004 oleh Faisal Basri, Arie Sudjito, Budiman Sudjatmiko, Faisol Riza, Ade Indira Damayanti dan lainnya. Memiliki cabang di 15 provinsi di seluruh Indonesia.
"Kami, Dewan Pengurus Nasional Pergerakan Indonesia mendukung kebebasan mendirikan organisasi, namun jika PI versi Anas Urbaningrum sejak awal pendirian saja tidak mencerminkan itikad baik, maka kami tidak mendukung dan menolak dihubung-hubungkan dengan keberadaannya yang tidak berkomitmen turut serta dalam upaya perbaikan bangsa," kata Arie Sudjito.