TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Calon Hakim Agung, Sudrajad Dimyati harus menerima kenyataan getir. Voting Komisi III DPR, Senin (23/9) petang, hanya memberinya satu suara dari total 53 suara. Hakim Tinggi Pontianak ini kandas, menyusul isu pertemuan dengan anggota Komisi III dari PKB, Bachrudin Nashori di toilet parlemen.

Nama Sudrajad sontak tenar di Tanah Air, menyusul skandal pertemuan dengan Bachrudin di toilet DPR di sela fit and proper test.  "Saya rasa itu pasti, karena itu apesnya dia," kata Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo di Gedung DPR, semalam.

Menurut Ketua Komisi III DPR, Gede Pasek Suardika, ke-12 calon hakim agung yang mengikuti seleksi sebetulnya memenuhi syarat KY.  Ia juga melihat uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan Komisi III telah memperlihatkan kualitas mereka.

"Komisi III memang melihat yang dianggap pantas. Ini desain fraksi tak jalan. Satu fraksi bisa beda-beda. Saya dengan anggota Demokrat beda juga. Bahkan ada yang kosong, ada satu ada yang tiga. Ini gambaran betapa variatifnya pilihan," katanya.

Pasek menganggap wajar, jika Sudrajad hanya mendapat satu suara. Ia menilai insiden toilet  ikut memengaruhi minimnya perolehan suara Sudrajad.

"Apakah (insiden) toilet itu dianggap sebagai masalah atau tidak, masing-masing sudah punya penilaian. Tapi paling tidak (perolehan) suara menggambarkan bagaimana penilaian terhadap peristiwa itu," jelasnya.

Meski begitu, Pasek menganggap seluruh calon hakim agung yang diusulkan KY sangat memenuhi kriteria, layak menjadi hakim agung. Ia berharap, calon hakim agung terpilih dapat menjaga integritas dan berani melakukan reformasi di Mahkamah Agung.

Ia mengimbau, di bawah kepemimpinan yang baru, MA agar tak dikuasai kekuatan kapital.  "Besok dilaporkan di sidang paripurna, setelah itu DPR mengirimkan surat kepada presiden dan kemudian diproses sampai kemudian dilantik jadi hakim agung," tutur Pasek.
Adapun empat calon hakim agung yang terpilih, memperoleh suara terbanyak. Mereka adalah Zahrul Rabain (39 suara), Eddy Army (35 suara), Sumardijatmo (28 suara) dan Maruap Dohmatiga Pasaribu (27 suara).

Empat hakim agung yang terpilih akan mengisi jabatan hakim agung yang pensiun Desember 2012 lalu. Mereka akan mengisi posisi di kamar perdata, dua orang di kamar pidana, dan satu orang di kamar tata usaha negara.

Votting berjalan tertib, seluruh anggota Komisi III DPR hadir dalam pengambilan keputusan itu. Tercatat, 53 anggota Komisi III memberikan suaranya dan hanya satu anggota yang abstain.

Lalu apa reaksi Calon Hakim Agung Sudrajad? Dengan terbata-bata, Sudrajad menyatakan kesediahannya atas simpang-siur pemberitaan tentang dirinya yang diisukan terlibat lobi di toilet dengan anggota Komisi III, Bachrudin.

 Bagaimana Anda menghadapi tuduhan itu? "Saya sabar, kita menghadapi cobaan ini. Kita serahkan ke Tuhan Yang Maha Kuasa, Yang Maha Tahu. Saya difitnah. Sebagai makhluk beriman kita harus sabar," katanya. (Tribunnews.com/Hasanuddin Aco/Ferdinand Waskita)