PDIP: Soal Mobil Murah, Jokowi Bela Kepentingan Rakyat
PDI Perjuangan membantah tudingan Demokrat. Tudingan tersebut terkait sikap Gubernur DKI Jakarta Joko
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PDI Perjuangan membantah tudingan Demokrat. Tudingan tersebut terkait sikap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang menentang kebijakan mobil murah.
Menurut Demokrat, Jokowi hanya mencari pencitraan sebagai calon presiden dengan menentang kebijakan pemerintah pusat. "Ini soal rakyat aspirasinya berdasarkan kemauan publik yang di sampaikan Jokowi (Gubernur DKI Jakarta), Ganjar (Gubernur Jawa Tengah) bahkan Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung)," kata Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait di Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Ia mengatakan kepala daerah yang wilayahnya sudah sangat padat penduduknya dan mobil tidak sebanding jalan, maka akan berjuang tidak macet. Salah satunya mengenai pembatasan kendaraan.
Untuk itu, Maruarar membantah bila penentangan itu terkait kebijakan partai. "Ini membela rakyat. Ridwan Kamil memang dari PDIP? bukan, tetapi juga menentang," imbuhnya.
Anggota Komisi XI itu juga memprediksi mobil murah hanya akan dibeli oleh warga Jakarta dan Bandung. Akibatnya persoalan macet semakin tidak teratasi.
"Kepala daerah lain akan menyampaikan hal yang sama, kalau tidak nanti tidak akan dieprcaya oleh rakyatnya," imbuhnya.
Sebelumnya, Wasekjen Demokrat Ramadhan Pohan mengkritik pernyataan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Jokowi diketahui menentang kebijakan mobil murah yang dikeluarkan pemerintah.
"Jokowi gayanya sudah seperti capres, masalah mobil murah, kok bisa ditentang kebijakan pemerintah pusat," kata Pohan di Jakarta, Selasa (24/9/2013),
Pohan malah mendukung sikap yang dilakukan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sebab orang nomor 2 di DKI itu bersedia berkonsultasi mengenai mobil murah.
"Ahok rasional daripada Jokowi dalam isu itu," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR itu.