Adhie Massardi: Mobil Murah Menyesatkan
Adhie Massardi angkat bicara terkait program mobil murah.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Mantan Juru Bicara Presiden KH Abdurrahman Wahia atau Gus Dur, Adhie Massardi angkat bicara terkait program mobil murah. Ia kemudian menuding, patut diduga program mobil murah ini ada unsur korupsinya.
"Hebohnya para menteri mengampanyekan mobil baru patut dapat diduga mengandung unsur korupsi. Karena mustahil mereka tidak mendapat upeti atau suap (grativikasi) dari produsen mobil itu. Jadi pasti ada unsur korupsi di balik semua ini," kata Adhie yakin dalam keterangannya yang diterima Tribunnews.com, Kamis (26/9/2013).
Ia kemudian mengungkap empat hal menyangku mobil murah. Dari istilahnya saja, kata Adhie, mobil murah sudah menyesatkan. "Murah untuk ukuran siapa? Murah dibandingkan dengan apa? Jadi kata-kata murah atau mahal seharusnya menjadi urusan pasar, produsen dan konsumen. Bukan keputusan rapat kabinet," tegas Adhie.
"Para menteri itu seharusnya menjadi leader (pemimpin) bagi rakyat dan bukan malah menjadi dealer mobil dan produk-produk asing lainya," katanya lagi.
Serbuan mobil baru berkedok ramah lingkungan yang didukung rezim ini, ungkap Adhie lagi, merupakan prolog pasar sangat bebas yang akan disepakati dalam forum APEC di Bali nanti.
Sebab, Adhie menegaskan, di APEC Indonesia akan dipaksa memangkas persyaratan local content untuk semua produksi asing.
"Mobil baru produk asing yang dilindungi pemerintah ini akan mematikan gairah anak-anak bangsa dalam membuat mobil nasional karena harganya dijamin tidak akan sanmggup bersaing," pungkas Adhie Massardi.