Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bambang: Presiden SBY Tak Perlu Marah-marah di Depan Publik

sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan, seharusnya Presiden SBY menyikapi hal tersebut lebih elegan

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Bambang: Presiden SBY Tak Perlu Marah-marah di Depan Publik
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo (tengah) usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Jakarta, Kamis (28/2/2013). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden mengaku baru mendapatkan informasi soal pernyataan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dari stafnya saat mendarat di Pangkalan TNI Angkatan Udara di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis malam, setelah melakukan lawatan dari Brunei Darussalam.

Kepada wartawan, Presiden membacakan kutipan berita yang ia terima dari stafnya.

"Bunda Putri orang yang sangat dekat dengan Presiden, 1000 persen Luthfi bohong. Saya tidak tahu, saya tidak kenal, dan tidak ada kaitan dengan saya," kata Presiden saat jumpa pers di Pangkalan TNI Angkatan Udara.

Nada bicara Presiden sedikit tinggi. Presiden mengatakan, lantaran tidak mengenal, dirinya langsung mencari tahu siapa Bunda Putri.  Presiden mengaku memerintahkan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi untuk menghubungi Menteri Pertanian Suswono.

Menurut penjelasan Suswono, kata Presiden, Bunda Putri adalah istri salah satu pejabat di Kementerian Pertanian. Lalu, Presiden meminta stafnya yang lain menghubungi Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan untuk menanyakan hal yang sama.

Sementara itu, anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mengaku dapat memaklumi jika Presiden SBY berang karenanya namanya disebut di Pengadilan Tipikor.

Berita Rekomendasi

Namun, sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan, seharusnya Presiden SBY menyikapi hal tersebut lebih elegan. Bambang menilai, seharusnya presiden tidak marah di hadapan publik.

"Misalnya menempuh jalur hukum, tanpa marah-marah di hadapan publik. Sebab, sikap dan kemarahan presiden yang demikian keras itu dapat mempengaruhi pengadilan. Hakim, jaksa, saksi dan tentu saja terdakwa akan merasa tertekan," kata Bambang.

Bambang merasa yakin Lufti tidak mungkin berkata sembarangan bila tidak mengetahui tentang Bunda Putri. Apalagi, pengakuan Luthfi itu disampaikan di pengadilan. "Dan kalau Bunda Putri tidak punya hubungan dekat dengan pusat kekuasaan, bagaimana dia bisa sakti?" tanya Bambang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas