Aliansi Masyarakat Ponorogo Geruduk MK
Puluhan Aliansi Masyarakat Pemerhati Demokrasi Kota Probolinggo menggeruduk Mahkamah Konstitusi Rabu (16/10/2013)
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Puluhan Aliansi Masyarakat Pemerhati Demokrasi Kota Probolinggo menggeruduk Mahkamah Konstitusi (MK). Kedatangan Aliansi tersebut untuk menolak hasil putusan MK karena diduga sarat dengan suap dan korupsi.
Buchori Muslim, Koordinator Aksi, mengatakan unjuk rasa mereka kali ini untuk memohon kepada Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) untuk meninjau putusan Perkara Nomor 105/PHPU.D-XI dan perkara nomor 106/PHPU.D-IX/2013 dan perkara nomor 107/PHPU.D-XI/2013 yang berkaitan denngan Pilkada Kota Probolinggo. Perkara tersebut diputus pada 25 September lalu.
"Memohon kepada Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitsi untuk meninjau perkara tersebut karena sarat suap dan korupsi. Kami menolak sistem monarki berpayung demokrasi di Kota Probolinggo," kata Buchori Muslim, Jakarta, Rabu (16/10/2013).
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, Aliansi juga membawa keranda mayat sebagai wujud matinya hukum di Indonesia.
Selain di MK, Aliansi juga berdemonstrasi di Bundaran Hotel Indonesia dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Buchori mengatakan pihaknya memberikan dukungan kepada KPK untuk mengusut penangakapan Ketua MK nonaktif Akil Mochtar terkait dengan putusan sengketa Pemilukada Probolinggo.
