Rahmad Dapat Kabar Subur Dijemput BIN dari Sri Mulyono
Prof Subur sengaja diundang sebagai pakar antropologi
Penulis: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Pergerakan Perhimpunan Indonesia (PPI) M Rahmad menjelaskan pernyataannya perihal penjemputan eks Ketua Umum Partai Demokrat Prof. Subur Budhi Santoso oleh BIN.
Menurut Rahmad, panitia acara diskusi dialog Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) bertema 'Dinasti Versus Meritokrasi Politik', di rumah pribadi Anas Urbaningrum mendapat informasi Prof Subur Budhisantoso berhalangan hadir dari Sri Mulyono.
"Info ini saya dapatkan dari saudara Sri Mulyono yang ditugaskan menjemput Prof. Subur. Secara rinci info yang kami terima bahwa Prof.Subur bersedia hadir dalam acara dialog PPI, melalui undangan via Blackberry Messenger dengan Anas Urbaningrum," kata Rahmad kepada wartawan di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (20/10/2013).
Mantan Direktur Eksekutif Partai Demokrat tersebut menjelaskan, Prof Subur sengaja diundang sebagai pakar antropologi. Saat Sri yang juga pengurus PPI, menjemput Prof Subur, ia mendapat info bahwa mantan Ketua Umum Demokrat tersebut dijemput staf BIN dan berada di kantor BIN, Kalibata, Jakarta Selatan.
"Karena itulah saudara Sri ke kantor BIN untuk menjemput Prof SBS," katanya.
Rahmad menjelaskan, sesampainya di kantor BIN, Sri menghubungi Prof Subur melalui sambungan telepon. Dalam komunikasi tersebut dikatakan Rahmad, Subur sedang bertemu dengan Kepala BIN.
"Semula jam 10 ditunda lantaran Kepala BIN harus menjemput Presiden SBY di Bandara Halim. Karena itulah Sri diminta untuk menunggu Prof Subur sampai dengan selepas Salat Jumat. Sekitar pukul 13.00 WIB, Prof Subur menyampaikan bahwa dirinya tak dapat hadir menjadi narsum dalam diskusi PPI," lanjutnya.
Sri menurut Rahmad, diminta untuk tidak menunggu Prof Subur, dan menyampaikan maaf atas ketidakhadirannya kepada panitia acara.
"Karena tidak berhasil menjemput Prof Subur, Sri kembali ke Duren Sawit. Informasi itu yang saya sampaikan dan dialog PPI tetap berjalan dengan baik," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, M Rachmad, yang menjadi moderator diskusi Dinasti versus Meritokrasi Politik, Jumat (18/10/2013), di Rumah PPI, Duren Sawit Jakarta Timur, mengatakan kepada peserta diskusi bahwa Budhisantoso telah "dijemput" oleh BIN, pagi hari itu.
Prof Subur Budhisantoso, kata Rachmad, dilarang meninggalkan Kantor BIN, meskipun pada siangnya telah diundang menjadi pembicara pada diskusi di PPI.
Rachmad saat itu mengatakan Kepala BIN, Marciano Norman, telah mengagendakan pertemuan dengan Budhisantoso, dan meminta dia menunggu hingga sore.
Sementara diskusi yang juga melibatkan Urbaningrum dan pakar politik, Chusnul Mariyah, akan dimulai pada Jumat siang.
"Jadi silakan teman-teman tafsirkan sendiri kenapa Prof Budi tidak bisa hadir dan kabarnya beliau tidak dibenarkan tinggalkan Kalibata sebelum ketemu kepala BIN," kata Rachmad saat itu.