Soal Penjemputan Prof Subur oleh BIN, Rahmad Tidak Ucap Maaf
mantan Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat tersebut tak mengucap permintaan maaf saat memberikan keterangan kepada wartawan
Penulis: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Pergerakan Perhimpunan Indonesia (PPI) M Rahmad akhirnya angkat bicara terkait pernyataannya soal penjemputan eks Ketua Umum Partai Demokrat Prof Subur Budhisantoso oleh Badan Intelijen Negara (BIN).
Karena perkataannya tak terbukti, mantan Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat tersebut tak mengucap permintaan maaf saat memberikan keterangan kepada wartawan.
"Karena tidak ada kata-kata yang salah yang saya sampaikan kepada publik. Yang terjadi sekarang saya bahkan dituding menebar fitnah," kata Rahmad kepada wartawan di Markas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (20/10/2013).
Didampingi anggota PPI Sri Mulyono, Rahmad yang mengenakan seragam PPI menegaskan, dirinya yang bertugas sebagai moderator diskusi hanya menyampaikan informasi dari panitia bahwa Profesor Subur dijemput BIN. Dan bukan diculik atau pun diamankan.
"Sebagai moderator, saya jelaskan berdasarkan informasi bahwa beliau dijemput staf BIN. Saya tidak pernah katakan Pak Subur diculik, diamankan, diciduk, dan sejenisnya," ujarnya.