TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah ditangkap KPK di Cartagen, Kolombia, pada Agustus 2011 karena kasus korupsi proyek Wisma Atlet, sudah puluhan orang yang menjadi sasaran 'tembak' mantan anggota DPR dan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.

Terkini, Nazar mengungkapkan dugaan keterlibatan Mendagri Gamawan Fauzi dalam proyek e-KTP dan Mensesneg Sudi Silalahi dalam intervensi proyek e-KTP dan Hambalang menjadi anggaran tahun jamak (multiyears).

Namun, Nazar menyampaikan nama-nama yang terlibat dalam korupsi berjemaah pelbagai proyek itu tidak sekaligus, tapi satu per satu. Lalu, apa motif Nazar mencicil sasaran tembaknya?

"Itu adalah rangkaian peran yang disampaikan Nazaruddin karena ditanya oleh penyidik KPK, enggak ada motif," kata kuasa hukum Nazar, Elza Syarief.

Elza mengaku mulanya tidak kaget saat Nazar menyampaikan keterlibatan sejumlah anggota DPR, pihak swasta hingga menteri, dalam dugaan korupsi pelbagai proyek itu pada saat pemeriksaan di depan penyidik KPK.

Namun, Elza menjadi tercengang karena Nazar justru berani mengungkapkan keterlibatan banyak pejabat negara itu ke publik melalui media massa.

"Dia baru munculin itu ke publik, nah kami kaget juga. Mungkin karena ada keberaniannya sekarang-sekarang ini," tutur Elza.