TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Mantan Politisi PKS, Mukhamad Misbakhun mengaku merasa tercemarkan nama baiknya dalam isi twitter yang ditulis akun twitter @benhan terkait dirinya.

"Saya beranggapan isi twitter itu tidak sesuai dengan yang sebenarnya," ujar Misbakhun dalam kesaksiannya di PN Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2013).

Dalam twit tersebut, Misbakhun mempersoalkan tudingan Benhan yang menyebut mantan anggota DPR RI itu sebagai perampok, pembuat akun fiktif penyebar fitnah serta mantan pegawai pajak di era paling korup.

Pada saat ditanya terkait kerugian riil yang ia alami setelah keluarnya twit dari @benhan yang ia sebut mencemarkan nama baiknya, Misbakhun mengatakan ia sebagai pribadi memiliki keluarga yang harus dijaga perasaannya.

"Saya punya keluarga, anak, dan istri. Apa yang dirasakan oleh anak saya. Istri saya, apa yang ia rasakan bila disebut suaminya seperti itu," tuturnya.

Ia juga menegaskan bahwa dirinya sejak awal tidak bermaksud untuk membawa persoalan tersebut ke ranah hukum, namun ketika terdakwa tidak merespon saat diminta meminta maaf dan mencabut isi tulisan twitternya Misbakhun kemudian melaporkan persoalan tersebut ke polisi.

Saat hakim bertanya apakah selama proses pelaporan ada permohonan maaf dari terdakwa, ia menyatakan tidak ada permohonan maaf sama sekali dari terdakwa sampai dengan saat ini.

"Tidak ada sampai saat ini, bahkan saat ditahan saya berusaha mediasi melalui Ipang Wahid. Saya tidak ingin proses yang berbelit-belit, tapi tidak ada respon," tukasnya.