Jenazah Korban ke-12 Sudah Tidak Utuh
Jenazah ke-12 dari 13 korban kecelakaan Helikopter Jenis MI-17 milik TNI AD Minggu (10/11) tiba di Rumah Sakit Umum (RSU) Tarakan.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, TARAKAN - Jenazah ke-12 dari 13 korban kecelakaan Helikopter Jenis MI-17 milik TNI AD di Desa Apoping, Kecamatan Bahau, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, pukul 18.24, Minggu (10/11) tiba di Rumah Sakit Umum (RSU) Tarakan.
Berbeda dengan kantong jenazah sebelumnya yang terlihat padat, kantong jenazah yang membawa korban ke-12 ini nyaris tak menunjukkan jasad utuh manusia. Petugaspun terlihat enteng menenteng kantong jenazah dimaksud. Hingga kemarin, seorang jenazah lagi belum dievakuasi ke kamar jenazah RSU Tarakan.
Sebelumnya pukul 16.30 delapan ambulans, membawa 11 jenazah ke RSU Tarakan. Ambulans dimaksud sebelumnya menjemput korban dari Bandara Juwata, Tarakan. Para korban ini masih berada di dalam kantong jenazah berwarna kuning.
"Satu kantong ada yang isinya dua," kata seorang petugas.
Begitu tiba, kantong-kantong jenazah dimaksud langsung dibawa ke Posko Post Mortem, kamar jenazah RSU Tarakan, untuk diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kaltim.
Panglima Kodam VI Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman ikut hadir mengantarkan jenazah dimaksud dari bandara. Setelah melihat ke dalam ruangan, Pangdam memberikan perintah kepada sejumlah perwira menengah untuk meminta keterangan dari keluarga korban, guna memudahkan identifikasi.
Kedatangan para jenazah dimaksud disaksikan puluhan kerabat korban dari kalangan sipil, yang datang dari Malinau. Kecelakaan tersebut menewaskan lima anggota TNI Angkatan Darat, dan delapan warga sipil. Enam korban lainnya dinyatakan selamat.
Isak tangis pecah saat iring-iringan delapan ambulans tiba di RSU Tarakan. Mereka tak kuasa menahan tangis, saat kantong jenazah dibawah masuk ke Posko Post Mortem.
Sambil berpelukan, mereka berupaya saling menenangkan. Puluhan warga ini merupakan kerabat korban dari kalangan sipil. Hari ini mereka datang dari Malinau ke Tarakan.
Sebelum kedatangan jenazah, Tim DVI Polda Kaltim mengumpulkan keterangan dari para kerabat korban untuk mengidentifikasi para korban kecelakaan. Tepat di sebelah kamar jenazah RSU Tarakan, satu persatu kerabat korban secara bergantian memberikan informasi kepada tim.
"Ada tidak yang khas dari korban? Karena semuanya sama, sulit dikenali. Kalau ada ciri khasnya kan, cepat ketahuan," ujar salah seorang anggota Tim DVI Polda Kaltim, Minggu (10/11) kepada para kerabat korban.
Hingga pukul 16.00, para kerabat korban masih mendatangi Tim DVI untuk memberikan keterangan. Sementara itu rencana menggelar upacara pelepasan jenazah anggota TNI yang tewas di depan kamar jenazah RSU Nunukan, dibatalkan dan dialihkan ke Bandara Juwata, Tarakan. Namun hingga Minggu malam, jenazah belum selesai diidentifikasi. (noe)