Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokter Ayu dan Dua Rekannya Dicegah ke Luar Negeri

Ketiga dokter yang dicegah, yakni Dewa Ayu Sasiary Prawani, Hendry Simanjutak, dan Hendy Siagian.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Dokter Ayu dan Dua Rekannya Dicegah ke Luar Negeri
RIZKY ADRIANSYAH
Terpidana dr Hendry Simanjuntak SpOG (tengah) saat berada di dalam Rumah Tahanan (Rutan) Malendeng, Kota Manado, Sulawesi Utara, Rabu (27/11/2013). Selain dirinya dan dr Dewa Ayu Sasiary Prawani SpOG yang telah ditahan karena dianggap bersalah melakukan malapraktik, ada satu terpidana lainnya yang masih buron, yaitu dr Hendy Siagian SpOG. (TRIBUN MANADO/RIZKY ADRIANSYAH) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Imigasi melakukan pencegahan bepergian ke luar negeri kepada tiga dokter yang divonis bersalah oleh Mahkamah Agung atas tindak pidana karena kealpaan menyebabkan matinya orang lain atau malpraktik di Manado, Sulawesi Utara. Pencegahan dilakukan imigrasi sebagaimana pengajuan cegah Kejaksaan Agung.

Ketiga dokter yang dicegah, yakni Dewa Ayu Sasiary Prawani, Hendry Simanjutak, dan Hendy Siagian.

"Mohon izin menginformasikan cegah baru dari Kejaksaan Agung, nama, dokter Dewa Ayu Sasiary Prawani, Hendry Simanjuntak, Hendy Siagian,” kata Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham), Denny Indrayana, melalui pesan singkat, Rabu (27/11/2013).

Sebagaimana surat cegah yang diterbitkan, pencegahan kepada ketiga dokter itu berlaku sejak diajukan 26 November 2013 untuk masa waktu selama enam bulan ke depan.

"Ketiganya berdasarkan Putusan MA RI No. 365/K/Pid/2012 tanggal 18 Sept 2012 terpidana dinyatakan bersalah dalam perkara tindak pidana karena kealpaan menyebabkan matinya orang lain. Cegah berlaku untuk enam bulan," jelas Denny.

‪Seperti diberitakan, dr Dewa Ayu Sasiary Prawani SpOG, dr Hendry Simanjuntak SpOG, dan dr Hendy Siagian SpOG diduga melakukan kegiatan malapraktik terhadap korban Julia Fransiska Makatey (25) di sebuah rumah sakit di Manado, Sulawesi Utara, pada 10 April 2010 sekitar pukul 22.00 Wita.

Ketiga dokter spesialis tersebut mengambil langkah operasi sesar secara darurat terhadap korban. Sebab, sekitar pukul 18.00 Wita setelah diperiksa, korban masih belum melahirkan secara normal. Korban Julia meninggal dunia saat operasi itu.

BERITA TERKAIT

Hakim PN Manado memvonis dr Ayu Sasiary Prawani dan kedua rekannya tidak terbukti bersalah terhadap dugaan melakukan malapraktik.

Di tingkat banding Pengadilan Tinggi Sulawesi Utara, majelis hakim memvonis bebas ketiganya.

Sementara, di tingkat kasasi Mahkamah Agung (MA), majelis hakim memvonis mengabulkan kasasi pihak jaksa dan menghukum ketiga dokter dengan kurungan penjara selama 10 bulan.

Dokter Ayu dan dokter Hendry Simanjuntak sempat dijemput Tim Kejaksaan Negeri (Kejari) Manado dari tempat tugas mereka masing-masing, menyusul vonis kasasi dari MA. Sementara, dokter Hendy Siagian masih dicari keberadaannya.

Saat hendak dieksekusi atas putusan kasasi MA pada 2012, ketiga dokter tidak diketahui keberadaannya.

Hampir setahun masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), kini dua dokter tersebut ditangkap.

Ratusan hingga ribuan dokter yang dikomandoi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menggelar unjuk rasa di berbagai daerah sebagai dari penahanan dokter Ayu dan dokter Hendry itu. IDI pun menyerukan aksi solidaritas dokter kandungan untuk melakukan aksi mogok kerja pada hari ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas