TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner Kompolnas Edi Hasibuan mengaku terkejut dengan kabar duka meninggalnya Wakapolda Bali Brigjen I Dewa Putu Anom.

Menurutnya, saat mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) yang digelar Komisi Kepolisian Nasional di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, almarhum terlihat sehat dan segar.

"Kami, Kompolnas, terkejut dengan informasi ini. Kemarin, kami bersama beliau mengikuti pertemuan rapat koordinasi di Bidakara, terlihat segar," ungkap Edi saat melayat jenasah di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (26/11/2013) malam.

Edi mengungkapkan, dalam kegiatan yang dihadiri Kapolda seluruh Indonesia, Putu Anom yang mewakili Kapolda Bali Irjen Benny Mokalu, banyak melontarkan ide dan pandangan yang baik bagi peningkatan pengawasan kepolisian.

Polisi, dalam pandangan almarhum, harus terbuka dan transparan serta siap diawasi, jika ingin lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Kemarin kami banyak berdiskusi membahas berbagai hal soal pengawasan kepolisian, yang menjadi titik berat program Kompolnas," jelas Edi.

Edi mengungkapkan, Putu Anom yang merupakan lulusan Akpol angkatan 1985, merupakan anggota polisi yang memiliki integritas baik.

Almarhum juga dikenal sebagai perwira tinggi kepolisian yang dekat dengan anak buah dan masyarakat.

"Beliau sangat dekat dengan anak buah dan banyak memberikan support pada anak buah di lapangan. Untuk itu, Kompolnas menyampaikan rasa duka mendalam," tuturnya.

Edi menambahkan, rencananya setelah mengikuti kegiatan Rakorwas, Putu Anom kembali ke Bali pada Selasa (26/11/2013) siang. Namun, saat akan berangkat, almarhum yang masih berada di kamar hotel, tidak dapat dihubungi sopirnya.

Putu Anom meninggal di sebuah kamar di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, kemarin. Perwira lulusan Akpol 1985, baru selesai mengikuti rapat koordinasi pengawasan Polri bersama Kompolnas di Hotel Bidakara, yang dibuka pada Senin (25/11/2013) lalu. (*)