Purnomo Akui Satelit Sewaan Indonesia Rawan Penyadapan
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengakui satelit yang digunakan Indonesia rawan penyadapan
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengakui satelit yang digunakan Indonesia rawan penyadapan. Disebutkan, Indonesia hingga kini belum memiliki satelit sendiri.
"Selama ini, kita kebobolan karena satelit yang ada adalah satelit sewaan yang bukan milik kita. Sehingga begitu mudah terjadi penyadapan," kata Purnomo di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Purnomo mengatakan pemerintah kini butuh pembangunan pertahanan dunia maya. Dimana ada dua infrastruktur terpenting yakni sistem informatika dan komunikasi.
"Untuk bangun cyber defense regulasi harus diperbaiki, karena sekarang bukan lagi hukum sektor ril tapi juga hukum dunia maya," katanya.
Atas fakta tersebut, Purnomo mengakui diperlukannya satelit khusus untuk kebutuhan sektor pertahanan, keamanan, inteligen dan luar negeri "Ketiga SDM-nya, perlu meningkatkan kualitasnya," imbuhnya.
Purnomo menegaskan pemerintah juga akan memperkokoh lembaga pertahanan dunia maya. "Selama ini cyber crime baru ada di kepolisian. Infrastruktur mana saja yang harus betul kita pertahankan, sebetulnya ini ranah Kominfo," ujarnya.
Sebelumnya hasil rekomendasi rapat gabungan Komisi I DPR dengan pemerintah menghasilkan kesimpulan diperlukannya Pemerintah RI untuk segera mengembangkan sistem pertahanan dunia maya (cyber defence) dan memiliki satelit khusus untukkepentingan sektor pertahanan, keamanan, inteligen dan luar negeri
"Merekomendasikan kepada Menkominfo untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam merealisasikan pengadaan satelit khusus tersebut diatas," tutur Ketua Komisi I Mahfud Siddiq.