Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soetrisno Bachir: Elit Jangan Sibuk Urusi Kepentingan Jangka Pendek

Presiden Indonesia yang terpilih pada Pilpres 2014 diharapkan bukan hanya menjadi pemimpin Republik Indonesia

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Soetrisno Bachir: Elit Jangan Sibuk Urusi Kepentingan Jangka Pendek
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Mantan Ketua Umum PAN, Soetrisno Bachir 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Indonesia yang terpilih pada Pilpres 2014 diharapkan bukan hanya menjadi pemimpin Republik Indonesia, melainkan juga mampu mengambil peran sebagai pemimpin regional Asia Tenggara.

"Indonesia telah dianggap sebagai pemimpin ASEAN, sehingga presiden yang terpilih nanti harus memiliki visi strategis tentang ASEAN," ujar Ketua Umum Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Soetrisno Bachir dalam Majelis Reboan di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (4/12) malam.
KB PII adalah perhimpunan yang mewadahi alumni Pelajar Islam Indonesia (PII) yang banyak mewarnai sejarah umat Islam Indonesia sejak tahun 1947. Perhimpunan KB PII sendiri didirikan pada 28 Mei 1998 di Masjid Istiqlal di Jakarta. Hingga saat ini KB PII telah memiliki kepengurusan di seluruh provinsi, serta hampir keseluruhan Kabupaten dan Kota di Indonesia.
Soetrisno Bachir menambahkan, dengan kepemimpinan di Asia Tenggara, Indonesia diharap akan menjadi pemain penting dalam dinamika global. Hal ini disebabkan karena Asia Tenggara akan menjadi kawasan strategis, tempat berbagai kepentingan dunia bersinggungan.

"Kita lihat perhatian Amerika terhadap Asia Tenggara semakin besar, Cina juga menunjukkan kepentingannya yang semakin besar, demikian juga India dan negara-negara Arab semakin mendekat ke kawasan ini," imbuh Soetrisno.
Apalagi Indonesia sudah menjadi anggota G-20, klub dua puluh negara terkaya di dunia. "Maka tiket kepemimpinan Indonesia di kawasan ini sudah tersedia, tinggal apakah kita mau atau tidak," imbuh Soetrisno.

Soetrisno juga menilai bahwa persiapan Indonesia menghadapi terbentuknya Masyarakat ASEAN pada 2015 masih lemah. Soetrisno kemudian mengingatkan agar pemerintah Indonesia bergegas menyelesaikan banyak pekerjaan rumah yang masih terbengkalai. "Para elit jangan hanya sibuk mengurusi kepentingan sektoral dan jangka pendek saja," Soetrisno Bachir mengingatkan.

"Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan populasi muslim terbesar di dunia adalah modal kuat Indonesia untuk berkiprah di panggung global, maka jangan disia-siakan," ujarnya lagi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas