MPR: Mandela Inspirator Rekonsiliasi Dunia
Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Y Thohari berbelasungkawa atas wafatnya mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Y Thohari berbelasungkawa atas wafatnya mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela.
Menurut Hajriyanto, bukan hanya Afrika Selatan, tetapi dunia kehilangan Nelson Mandela. "Dia adalah simbol perdamaian dan ikon gerakan rekonsiliasi nasional," kata Hajriyanto, Jumat (6/12/2013).
Ia mengatakan, langkah Nelson dalam memimpin rekonsiliasi nasional usai runtuhnya politik apartheid menjadi contoh dan inspirasi gerakan rekonsiliasi nasional di seluruh dunia.
Rekonsiliasi Mandela, kata Hajriyanto, benar-benar menjadi salah satu model terbaik rekonsiliasi.
"Mandela berhasil menjadi rekonsiliator bangsanya karena Mandela adalah korban kekejaman penindasan HAM yang tidak ada yang melebihi penderitaannya. Selama 27 tahun dia dipenjara, dizalimi, ditindas, disiksa, dicabut hak-haknya, oleh rezim apartheid kulit putih yang sangat brutal secara HAM," ungkapnya.
Ketika rezim apartheid diruntuhkan dan rontok karena perlawanan yang dipimpin Mandela, maka Mandela menjadi figur bangsa Afsel. "Tidak ada yang lebih menderita dan terzalimi melebihi penderitaan Mandela. Tetapi Mandela tidak dendam, dia justru memimpin rekonsiliasi nasional," kata Politisi Golkar itu.
Bahkan, Mandela merekonsoliasikan bangsanya. "Mandela adalah inspirator rekonsiliasi dunia!" tuturnya.
Hajriyanto mengatakan Indonesia juga dapat belajar dari Mandela bagaimana meakukan rekonsiliasi nasional. Sebagai salah satu perumus UU tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Hajriyanto merasakan belajar banyak dari Mandela.
"Saya sudah berkunjnung ke Museum Nelson Mandela di Johannesburg dan saya merasakan kehilangan Mandela," tuturnya.
Hajriyanto menyatakan Indonesia sebagai bangsa sangat merasakan kehilangan Nelson Mandela. "Mandela adalah seorang tokoh rekonsiliasi yang sangat fenomenal, bahkan telah menjadi fenomena itu sendiri," katanya.