Alrisha Sempat Perbaharui Status Facebook Kereta Api Telat Sebelum Kecelakaan
Keluarga Icha sendiri belum bisa memastikan apakah Icha meninggal dalam kecelakaan tragis tersebut.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Alrisha 'Icha' Maghfira (16), seorang remaja putri yang diduga jadi satu di antara enam korban meninggal tabrakan maut KRL Commuter Line dengan truk tangki bahan bakar minyak (BBM) di perlintasan Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2013) siang, merupakan siswa SMK Bina Pangudi Luhur.
Dari status facebook milik Icha di 'she icha' kereta nahas yang ditumpanginya tadi pagi mengalami keterlambatan.
"Duh keretanya mogok lagi, gw bisa telat nyampe sekolah nih," tulis Icha di akun facebooknya seperti diceritakan pacarnya, Hendi, (17), Senin (9/12/2013).
Hendi pacar Alrisha, mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan korban sebelum kecelakaan maut tersebut terjadi.
"Saya tanya melalui sms, dia jawab sudah di perjalanan di kereta. Setelah itu nggak bisa dihubungi lagi," terang Hendi yang mengaku baru sebulan menjalin asmara dengan Icha, di RS Polri, Jakarta Timur, Senin (9/12/2013).
Keluarga Icha sendiri belum bisa memastikan apakah Icha meninggal dalam kecelakaan tragis tersebut. Mereka sudah mengunjungi tiga rumah sakit yakni RS Pusat Pertamina, RS Suyoto Jakarta Selatan, dan RS Polri Jakarta Timur.
Informasi terakhir yang mereka peroleh dengan ciri-ciri Icha memiliki kemiripan dengan salah satu jenazah yang telah dibawa ke RS Polri.
"Sudah tiga rumah sakit cek, tapi nggak ada nama anak itu. Ketika dicek di RS Suyoto, ciri-cirinya sama. Ada baju putih, usianya kurang lebih juga seperti itu. Pakai seragam sekolah," ujar Nita keluarga Icha saat memberikan keterangan di RS Polri, malam ini.
Jenazah itu kemudian dibawa ke RS Polri untuk diotopsi. Adapun Icha tinggal di daerah Jombang, Tangerang Selatan. Dia menumpang kereta ke arah Tanah Abang dan menyambung kereta ke arah Jatinegara untuk sampai di sekolahnya di daerah Matraman, Jakarta Timur. Hingga kini, keberadaan dan kondisi Icha masih misterius.
Kelima jenazah yang telah tiba tersebut diduga adalah Masinis Darman Prasetyo, Asisten Masinis Agus Suroto, teknisi Sofyan Hadi, dan dua jenazah diduga Rosa Elizabet dan Alrisha.