Petinggi Demokrat: Ruhut Itu Pemain Sinetron yang Berpolitik
Sepak terjang politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, kembali mendapat sorotan negatif dari petinggi partai tersebut.
TRIBUNNEWS.COM - Sepak terjang politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, kembali mendapat sorotan negatif dari petinggi partai tersebut. Kali ini, kritik keluar dari anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok.
Menurut Mubarok, Ruhut Sitompul hanya pemain sinetron yang berpolitik. Karena itu, ia tak heran apabila anggota Komisi III DPR itu sering membuat gaduh dan menuai kontroversi.
"Ruhut itu pemain sinetron. Dalam berpolitik, dia suka berperan sebagai pemain sinetron," kata Mubarok saat dijumpai di sela-sela acara seminar politik kebangsaan di Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2013).
Mubarok mengaku tak paham alasan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Ruhut sebagai juru bicara. Sebab, sikap yang ditunjukkan Ruhut lebih banyak memberikan gangguan ketimbang manfaat untuk Demokrat.
"Menurut penilaian umum tentu (sikap Ruhut) tidak pas, tapi kadang diperlukan," ujarnya.
Sebelumnya, penilaian negatif juga sempat dilontarkan oleh Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat TB Silalahi. Ia mengaku prihatin dengan sikap yang kerap ditunjukkan oleh Ruhut yang gagal memberikan contoh baik kepada kader internal dan masyarakat.
TB Silalahi menegaskan, seharusnya Ruhut mampu menguasai emosinya dan mengintrospeksi diri. Ia khawatir, lama-kelamaan sikap-sikap dari Ruhut ini akan semakin mengganggu citra Partai Demokrat.
Seperti diketahui, Ruhut Sitompul begitu populer dengan pembawaan dan gaya bicaranya yang keras. Untuk hal-hal tertentu, ia bahkan berani mengeluarkan serangan terbuka untuk pihak yang kontra pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Beberapa hari lalu, Ruhut diadukan ke Polda Metro Jaya dan Badan Kehormatan DPR oleh pengamat politik Boni Hargens dengan tuduhan penghinaan rasial. Saat didesak meminta maaf, Ruhut justru menolak dan mengancam akan melaporkan balik Boni dengan tuduhan penghinaan kepada Presiden SBY.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.