Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Menduga Pejabat Bea Cukai Tak Main Sendiri

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri hingga saat ini masih terus melengkapi barang bukti

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Polisi Menduga Pejabat Bea Cukai Tak Main Sendiri
Adi Suhendi/Tribunnews.com
Heru Sulastyono (HS) seorang pejabat bea dan cukai 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri hingga saat ini masih terus melengkapi barang bukti untuk tersangka kasus suap pejabat Bea dan Cukai Heru Sulastyono.

Penyidik terus memburu bukti-bukti baru untuk mengungkap kecurangan yang dilakukan Heru.

Gratifikasi yang diterima Heru dari Yusran Arif berkaitan dengan pelaksanaan tugas Heru sebagai pejabat Bea dan Cukai.

"Faktanya, kita menemukan adanya penyuapan, penyuapan untuk mendapatkan informasi yang dilakukan oleh perusahaan itu," ucap Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Arief Sulistyanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2013).

Dari penyuapan tersebut, tentu berkait erat dengan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan Heru.

"Wewenang apa yang disalahgunakan dia (Heru). Nah kaitannya kan disitu," ucapnya.

Penyalahgunaan wewenang yang dilakukan Heru, dikatakan Arief masuk ke dalam sistem kerja Heru selaku pejabat di Bea dan Cukai.

BERITA REKOMENDASI

"Nah dalam sistemnya itu kan melanismenya dia tidak sendirian. Dengan siapa? Nah kita kumpulkan dokumen ini, nanti alurnya seperti apa gitu, mulai dari barang masuk, yang melakukan penilaian, yang mengapprove, penetapan barang, yang mengambil ketetapan biaya masuknya seperti apa, nah itu kita masih dalami dari berbagai bukti yang ada," ungkapnya.

Arief menegaskan pihaknya akan menindak siapa pun yang terindikasi bermain dalam kasus suap tersebut, termasuk petinggi Bea dan Cukai lainnya.

"Pokoknya siapapun, siapapun yang ada indikasi terlibat dengan kasus ini ya kita tindak. Kita bicara pada fakta hukum, bukan kita cari-cari kesalahan orang," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas