TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Letjend (Purn) Prabowo Subianto, mengakui kedatangannya ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk membicarakan dan membahas berbagai permasalahan.

Salah satu diantaranya adalah rencana Gerindra untuk mendirikan tabungan haji di Indonesia untuk mengakomodir umat Islam untuk menunaikan ibadah haji.

"Kami memberi satu masukan kepada pimpinan NU bahwa kami berkehendak bahwa apabila nanti Gerindra diberi kepercayaan memimpin pemerintahan pada 2014, kami ada niat untuk mendirikan lembaga tabungan haji bagi bangsa Indonesia. Karena Indonesia salah satu mengirim jamaah haji terbanyak di dunia. Kita belum punya tabungan haji," ujar Prabowo saat menggelar konferensi pers bersama Ketua PBNU, KH Said Aqil Siroj, di PBNU, Jakarta, Selasa (17/12/2013).

Prabowo menilai tabungan haji itu penting agar suatu saat warga Indonesia yang ingin menunaikan ibadah haji, tidak perlu menjual asetnya untuk menutupi biaya.

"Niatnya memang saat muda sehingga pada saat dia naik haji tidak perlu jual tanah atau aset. Alhamdulilah PBNU dukung gagasan ini," kata dia.

Bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) itu mengatakan pendirian tabungan haji tersebut masih berkonsultasi dengan ormas Islam lainnya semisal Muhammadiyah, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan ulama-ulama besar lainnya.

"Dikelola sesuai dengan khaidah Islam, dijaga, akhirnya bisa bermanfaat bagi umat," tegas bakal calon presiden dari Partai Gerindra itu.