Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sebagai tersangka. Hal itu diprediksi mempengaruhi suara Golkar di Banten. Sebab, Atut menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum Golkar dan Ketua DPP bidang perempuan.

Wakil Sekretaris Jenderal Ace Hasan Syadzily mengatakan pihaknya prihatin dengan penetapan Atut sebagai tersangka. Namun, ia menyatakan partai berlambang pohon beringin itu tidak tergantung kepada Atut.

"Partai Golkar di Banten tidak tergantung Atut," ujar Ace ketika dikonfirmasi, Rabu (18/12/2013).

Ace mengatakan pihaknya telah menduga proses hukum akan berujung pada penetapan tersangka setelah beberapa kali Atut dipanggil KPK. Golkar, kata Ace, percaya KPK akan berlaku obyektif dalam menegakkan hukum di Banten dengan seadil-adilnya.

"Kita semua berkewajiban untuk menghormati proses hukum yang sekarang ini sedang berlangsung," ujarnya.

Terkait dengan Partai Golkar di Banten, imbuh Ace, kader partai tidak hanya Atut saja. Ia menjelaskan sebagai organisasi yang telah memiliki sistem kaderisasi terstruktur, Partai Golkar tidak tergantung pada figur seseorang saja.

"Masih banyak kader-kader Partai Golkar yang potensial dan mengakar. Bahkan diantaranya menjadi Kepala Daerah di Banten yang tidak terkait dengan keluarga Ibu Atut," ungkapnya.

Ia mencontohkan Zaki Iskandar, kader muda Partai Golkar yang sekarang menjadi Bupati Tangerang. Kemudian Tubagus Iman Aryadi, Kader muda Golkar yang kini menjadi walikota Cilegon.

"Belum lagi, para calon Anggota Legislatif yang sekarang secara intensif melakukan kerja-kerja serius di masyarakat. Serta tentu saja struktur Partai yang masih solid yang siap berjuang menghadapi Pemilu 2014," tutur Anggota Komisi VIII DPR itu.