Punya Satelit Sendiri, BRI Rawan Jadi Alat Politik
Keinginan Bank Rakyat Indonesia untuk memiliki satelit sendiri sangat potensial dimanfaatkan untuk kepentingan politik penguasa
Penulis: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Rakyat Indonesia (BRI) harus mempertimbangkan dengan matang rencana untuk memiliki satelit, meskipun dengan dalih memperlancar sistem jaringan perbankan.
"Keinginan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk memiliki satelit sendiri sangat potensial dimanfaatkan untuk kepentingan politik penguasa," ujar politisi PDIP yang duduk di Komisi Keuangan dan Perbankan DPR RI, Arif Budimanta, ketika dimintai tanggapannya, Rabu (18/12/2013), tentang langkah sejumlah kalangan yang bersemangat mendorong BRI memiliki satelit sendiri.
Informasi 'dijagokannya' BRI untuk mengambil slot orbit satelit 150,5 BT yang saat ini digunakan oleh operator telekomunikasi PT Indosat itu muncul dari sejumlah dokumen rapat kementerian. Presiden SBY disebutkan telah menyetujui hal itu.
"Sekarang tahun politik dan beberapa bulan lagi kita akan menggelar pemilu legislatif dan pemilu presiden, semua yang bisa dimanfaatkan, ya diusahakan untuk dimanfaatkan. BRI salah satunya," katanya.
Menurut Arif, aroma pemanfaatan BRI untuk kepentingan politik ini sangat logis, mengingat transaksi dalam pembelian satelit mencapai triliunan rupiah. Artinya, tegas dia, di sana juga ada peluang fee dan juga urusan lain yang terkait dengan uang dan bisa digunakan untuk kepentingan politik.
Doktor ekonomi lulusan Universitas Indonesia ini menilai, untuk kepemilikan atau penguasaan satelit sendiri, bukanlah kompetensi BRI, karena bank ritel terbesar di Tanah Air itu lebih kompeten di bidang perbankan, bukan satelit.Kecuali BRI adalah perusahaan komunikasi .
"Kalau alasannya untuk mempermudah pelayanan nasabah dengan jaringan cabang yang tersebar di seluruh pelosok daerah, bukan dengan menguasai atau memiliki satelit. Sebab bank-bank lain saja tidak mengarah ke sana, terlalu besar biaya yang dikeluarkan, jadi tidak efisien," ujar Arif.
Sekali lagi Arif mengingatkan dana yang ada di BRI adalah milik masyarakat dan harus dikelola dengan baik serta profesional agar memberi keuntungan dan manfaat baik bagi bank maupun nasabah. Karena itu transaksi nasabah, kerahasiaan nasabah, juga harus dijaga.