Mimpi Rhoma Irama Jika Jadi Presiden
Bakal calon presiden 2014, Rhoma Irama punya segudang rencana jika terpilih menjadi presiden RI kelak
Editor: Dewi Agustina

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden 2014, Rhoma Irama punya segudang rencana jika terpilih menjadi presiden RI kelak.
Beberapa rencana yang dicanangkan si raja dangdut ini diantaranya desentralisasi, memperbanyak aparat keamanan, membangun koperasi desa, kebebasan ekspresi beragama, memperhatikan petani dan menaikkan anggaran pendidikan.
Hal ini disampaikan Rhoma Irama saat menjadi narasumber seminar Dewan Guru Besar Universitas Indonesia seri 2 dengan tema Indonesia Menjawab Tantangan: Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Jumat (20/12/2013).
Meski korupsi masih tak bisa diberantas, menurutnya desentralisasi dan dekonsentrasi baik untuk pelimpahan wewenang agar dapat mengatur daerahnya sendiri. Ini menjadi langkah efektif untuk menjangkau setiap daerah.
"Saya rasa konsep (desentralisasi dan dekonsentrasi) ini bagus. Terkait korupsi, ini sistem penerimaannya yang harus kita review karena yang buat makan uang rakyat itu, yaitu money politics dan korupsi. Nah sistem secara langsung itu yang buat korupsi. Pemilihan secara langsung hanya gubernur," ucap Rhoma.
Selain itu, Rhoma juga mengatakan aparat keamanan harus diperbanyak, baik POLRI maupun TNI.
"Idealnya 1 polisi mengamankan 250 warga, kita cuma punya 450 ribu polisi. Jumlah personel TNI dan POLRI mutlak mesti harus ditingkatkan," ucap Rhoma.
Indonesia adalah negara paling subur di dunia. Inilah yang menjadi potensi alam sebagai negara agraris. Hingga saat ini, Indonesia masih import makanan pokok dan yang lainnya.
"Kita harus membangun koperasi-koperasi desa. Menggalakkan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Kita harus punya target 70 persen pasar diisi pasar lokal," ujar Raja Dangdut yang mengenakan pakaian serba putih itu.
Rhoma juga menjelaskan menurutnya, kebebasan beragama adalah kebebasan yang tidak menciderai agama induknya. Dikatakan, pemerintah sekarang gamang tak bisa memberikan solusi. Jika ada yang berkaitan dengan masalah agama baik ajaran sesat atau apapun baiklah diberikan kepada ranah ulama. Jika mulai ada kekerasan, maka ranah pemerintah yang harus bertindak.
Amanah, jujur, adil adalah gaya kepemimpinannya. Menurutnya, kepemimpinan yang ideal adalah tidak bermasalah, memiliki integritas, religius, amanah bisa dipercaya tidak khianat dengan agamanya, dan cerdas. (yunike lusi)