Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Mau Jadi Jaminan Agar Penangguhan Penahanan Atut Dikabulkan

Keluarga satu-satunya wanita gubernur di Indonesia itu bersedia jadi jaminan untuk menguatkan pengajuan penangguhan penahanan

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Keluarga Mau Jadi Jaminan Agar Penangguhan Penahanan Atut Dikabulkan
KOMPAS images/KRISTIANTO PURNOMO
Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah resmi ditahan usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2013). Penahanan tersebut terkait keterlibatan Atut dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) di Provinsi Banten dan kasus dugaan suap terkait pengurusan sengketa Pilkada Lebak. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Kuasa hukum Ratu Atut Chosiyah berencana mengajukan pengangguhan penahanan terhadap kliennya. Kuasa Hukum Atut, Firman Wijaya saat ditemui di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur menyebutkan, keluarga akan menjadi jaminan atas penangguhan tersebut.

Firman mengatakan, beberapa tokoh Banten juga turut mendukung penangguhan tersebut. Atas hal itu, Firman mengatakan keluarga satu-satunya wanita gubernur di Indonesia itu bersedia jadi jaminan.

"Jaminannya anak-anaknya dan keluarga mungkin beberapa tokoh Banten juga," ungkap Firman kepada wartawan, Senin (23/12/2013).

Firman meyakini, kliennya tidak akan melarikan diri seperti yang diutarakan Pimpinan KPK Abraham Samad. Menurut Firman, pencekalan Atut ke luar negeri adalah salah satu penguat bahwa Atut tidak akan melarikan diri.

"Kalau alasan subyektif pimpinan KPK, bahwa dia akan melarikan diri, saya rasa tidak mungkin karena ibu Atut sendiri sudah di cekal," paparnya.

Tersangka kasus suap Pilkada Lebak Banten itu berencana meminta penangguhan penahanan dengan alasan masih menjabat sebagai Gubernur Banten. Penahanan itu dinilai akan mengganggu fungsi pemerintahan Provinsi Banten.

Berita Rekomendasi

"Hari ini kita akan mengajunkan penanguhan penahanan, alasan subyektif Atut masih kepala daerah sehingga kalau dibilang akan melarikan diri hal itu perlu ditinjau ulang. Ditahannya beliau justru menggangu fungsi pemerintahan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas