TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim kuasa hukum menyatakan kondisi psikis Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah masih dalam keadaan labil setelah tiga hari ditahan KPK di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Namun, sumber Tribunnews.com mengungkapkan hal berbeda.

Sumber tersebut mengaku melihat Atut saat mendapatkan kunjungan dari beberapa orang pengacara di ruang kunjungan Rutan Pondok Bambu pada Senin (23/12/2013).

Ia menceritakan, dirinya berada di ruang kunjungan rutan sekitar pukul 10.00 WIB. Selama kunjungan pihak pengacara itu, Atut tampak sumringah dan santai.

"Pas saya datang, Atut sama pengacara-pengacaranya sudah ada duluan. Mereka ngobrol-ngobrol. Pas saya keluar dari situ jam setengah 12, mereka masih ada di situ," ujarnya.

Menurutnya, Atut tampak mengenakan seragam olahraga berwarna hijau dan sepatu olahraga. "Rambut belakangnya Bu Atut dikuncir, dia enggak pakai jilbab kok. Mukanya merah, licin, sepertinya enggak pakai make up," ujar wanita itu.

Di sela mereka mengobrol, lanjut sumber itu, Atut sempat berbincang dengan terpidana kasus pembobolan bank Citibank, Malinda Dee. "Si Malinda Dee turun dari atas, muka penuh make-up, bulu matanya panjang banget, mungkin dia baru dari salon. Terus Bu Atut ngobrol-ngobrol sama Malinda Dee, ketawa-tawa juga," ungkapnya.

Anggota tim kuasa hukum Atut, Tina Haryaningsih, saat dikonfirmasi, mengakui Atut mengenakan seragam olahraga saat ditemui di rutan. Namun, ia membantah saat dikonfirmasi tentang informasi ini.

"Nggak ada ketawa-tawa Bu Atut. Itu fitnah. Itu kan ada cctv-nya bisa dilihat kan," kata Tina melalui pesan singkat kepada wartawan.

Menurut Tina, memang ada beberapa warga binaan bertemu Atut di ruang kunjungan pada saat jam kunjungan itu. Namun, mereka hanya bertegur sapa dengan orang nomor satu Banten itu. "Mereka hanya menyalami Ibu Atut saja. Tidak ada ketawa-tawa. Dan di dalam ruangan kunjungan," jelasnya.

Keberadaan Ratu Atut Chosiyah di Rutan Pondok Bambu merupakan tahanan titipan dari KPK. Dia ditahan KPK di rutan itu sejak Jumat (20/12/2013), atas kasus dugaan suap Ketua MK Akil Mochtar terkait penanganan sengketa Pemilukada Lebak di MK, yang juga melibatkan adiknya, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan.