Belum Ada Keluarga Terduga Teroris yang Datang ke RS Polri
Belum ada pihak keluarga yang datang untuk mengambil jenazah tersebut
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Enam jenazah terduga teroris saat ini masih berada di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Belum ada pihak keluarga yang datang untuk mengambil jenazah tersebut.
"Jadi sampai hari ini, informasi yang kita terima, belum ada pihak keluarga yang datang," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2014).
Dikatakannya, kepolisian akan mempublikasikan foto-foto para terduga teroris yang tewas dalam penyergapan di sebuah rumah kontrakan yang terletak di Kampung Sawah Lama, Gang Haji Hasan, Jalan KH Dewantoro, Ciputat, Tangerang Selatan.
"Nanti kita akan tunjukan foto-fotonya untuk kita sampaikan kepada masyarakat, agar masyarakat bisa mengenal lebih dekat lagi tentang pihak keluarga," ucapnya.
Sementara nama-nama yang saat ini sudah dipublikasikan kepolisian, hal tersebut merupakan hasil pemeriksaan dari tersangka yang hidup yaitu Anton alias Septi yang ditangkap di Banyumas, Jawa Tengah.
"Jadi ini adalah nama sehari-hari ya. Kita tentu ingin ini nama lengkap yang bersangkutan oleh karena itu, tim DVI sedang proaktif untuk mencari dengan cara mempelajari dari dokumen yang ada yang dimliki sehingga kita harapkan orangtua dan keluarga bisa segera kita ambil sampel untuk pembanding pemeriksaan DNA," ujarnya.
Sebelumnya Selesa (31/12/2013) Densus 88 Antiteror Polri menggerebek sebuah rumah kontrakan yang dihuni enam terduga teroris.
Nurul Hidayat alias Dayat alias Daeng tewas lebih dulu setelah polisi menembaknya pada saat keluar rumah untuk membeli makan dengan menggunakan sepeda motor. Ia tewas tepat saat akan keluar dari Gang Haji Hasan.
Kemudian setelah terlibat baku tembak selama 10 jam, kepolisian akhirnya mendapati lima jenazah di dalam rumah kontrakan, Rabu (1/1/2014).
Kelimanya masing-masing bernama Nurul Haq alias Dirman, Oji alias Tomo, Rizal alias Teguh alias Sabar, Hendi Albar, dan Edo alias Amril.