Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota Majelis Mujahidin Indonesia Teriak-Teriak di RS Polri

Jamal sempat teriak-teriak saat keluar dari ruang forensik. Dia keluar bersama para keluarga teroris Ciputat.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Anggota Majelis Mujahidin Indonesia Teriak-Teriak di RS Polri
Wahyu Aji/Tribunnews.com
Jamal, seorang koordinator Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) datang untuk melihat jenazah enam terduga teroris, di RS Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jumat (3/1/2014). Keenam terduga teroris tewas ditembak Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jamal, seorang koordinator Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) datang untuk melihat jenazah enam terduga teroris yang tewas ditembak Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa 31 Desember 2013 lalu.

Jamal sempat teriak-teriak saat keluar dari ruang forensik. Dia keluar bersama para keluarga teroris Ciputat.

"Kematian yang paling bagus, yang paling enak ditembak," teriaknya kepada para awak media di lapangan parkir RS Polri, Jumat (3/1/2014).

Menurutnya umat Islam wajib berjuang dan bangkit melawan untuk menegakan syariat Islam.

"Bangsa ini di bawah hukum kafir, hukum raja," katanya.

Jamal mengaku kenal dua terduga teroris yang tewas itu. Menurutnya dua orang yang diduga teroris itu adalah orang baik.

Berita Rekomendasi

"Saya kenal keduanya sebagi ustad. Keduanya orang baik," kata Jamal.

Ia menyesalkan proses identifikasi yang terlalu lama. Padahal keluarga sudah menolak untuk dilakukan autopsi dan meminta agar segera dimakamkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas