Anton Juga Terlibat Pengeroyokan Polisi di Cileungsi
Anton alias Septi pernah terlibat serangkaian aksi teror diantaranya pengeroyokan anggota polisi di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anton alias Septi, teroris yang berhasil ditangkap hidup tim Densus 88 Antiteror Polri di Banyumas, Jawa Tengah, pernah terlibat serangkaian aksi teror diantaranya pengeroyokan anggota polisi di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
"Anton bersama 11 orang lainnya diantaranya Deko alias Polo alias Kodrat, Sofyan alias Acong, Bram, Dayat, Salman, Wahyu, Cahyo alias Yoyo, Dede, Yusuf Ambon, Tedi Koswara, dan Fahri. Melakukan pengeroyokan terhadap dua anggota Polantas di daerah Jonggol pada Juni 2012," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (3/1/2014).
Selain itu, Anton bersama Anwar (Pelaku bom Beji, Depok) pernah berangkat ke Solo untuk berlatih membuat bom bersama Badri Hartono dan Rudi. Kemudian pada Agustus 2012, ia belajar membuat bom dan menguji peledakan bom di Ciamis, Pondok Pesantren Nurul Salam, bersama Nurul Haq, Wiliam Maksum, Anwar, Salim, Ismail, Ustad Haris, dan Fajar Sidiq.
"Ia pun turut serta dalam perencanaan amaliah fa’i dengan target bank BRI Cileungsi, dimana rencana pembahasannya dilakukan di rumah kontrakan kakaknya Anton di Pamulang. Pertemuan membahasa amaliah Fai dihadiri Fahri, Teddy Kosqara, Sofyan alias Acong, Wahyu Kirstanto alias Anwar alias Bujang, Bram, Dede, Salman, Yusuf Ambon sebagai penghubung antara kelompok Bojong Gede dan kelompok Solo," ungkapnya.
Lalu bersama dengan Anwar Fahri, Acong, Roy, Bram, dan Jodi belajar membuat bom di Bojong Gede yang bom tersebut kemudian meledak di Beji pada September 2012.
"Anton pun merupakan eksekutor peledakan di Vihara Ekayana," ucap Boy.