Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Brigjen Pol Boy Rafli Amar: Ancaman Teror Masih Ada

Potensi ancaman teror masih ada, sehingga kita harus saling bahu membahu mengelola kondisi ini.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Brigjen Pol Boy Rafli Amar: Ancaman Teror Masih Ada
TRIBUN/DANY PERMANA
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Pol Boy Rafli Amar (kanan) berjabat tangan dengan satpam yang motornya dirampas terduga teroris dalam konferensi pers gelar barang bukti di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (3/1/2014). Sebelumnya Densus 88 Antiteror Polri melakukan penyergapan di sebuah rumah di kawasan Ciputat dan Rempoa Tangerang Selatan, dan menembak mati 6 orang terduga teroris. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi baku tembak antara Densus 88 Antiteror Polri dengan kelompok teroris di Kampung Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, bukan merupakan akhir dari ancaman teror yang selama ini menghantui masyarakat Indonesia.

Pentolan teroris Poso, Santoso hingga saat ini masih belum mampu ditangkap begitu juga dengan pengikut-pengikutnya belum bisa ditangkap pihak kepolisian.

"Potensi ancaman teror masih ada, sehingga kita harus saling bahu membahu mengelola kondisi ini. Beberapa pelaku masih belum berhasil kita tangkap," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2014).

Dikatakannya pihaknya masih harus berjuang bersama unsur-unsur terkait seperti TNI, tokoh agama, tokoh masyarakat dalam rangka mendeteksi keberadaan kelompok teroris tersebut. "Santoso cs ada beberapa nama pengikut yang belum ditangkap," katanya.

Aksi baku tembak antara anggota Densus 88 Antiteror Polri dengan kelompok teroris di Kampung Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten diawali saat pimpinan teroris Ciputat Nurul Hidayat alias Dayat alias Daeng sedang mengendarai sepeda motor dengan memboceng tetangga kontrakannya bernama Irwan melalui jalan Gang Haji Hasan. Dayat ke luar dari kontrakannya untuk membeli makan.

Anggota Densus 88 Antiteror Polri yang sudah menguntitnya sejak beberapa hari kemudian menguntitnya dari belakang dan menyergapnya.

Kemudian, Dayat membalas dan mengarahkan tembakan dengan pen gun kepada anggota Densus dalam jarak yang cukup dekat. Hasilnya anggota Densus 88 Antiteror Polri pun tertembak di bagian kaki kiri tepat dibawah lutut tembus ke paha kanan.

Berita Rekomendasi

Melihat situasi tersebut, anggota polisi yang lain yang sudah siap kemudian mengarahkan senjatanya ke arah Dayat dan melesatkan tembakan ke arah Dayat yang menyebabkan Dayat meninggal dunia lebih dahulu.

Sementara tetangga kontrakan Dayat bernama Irwan diamankan pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.

Setelah aksi baku tembak dengan Dayat, kepolisian kemudian melakukan penyergapan di rumah kontrakan milik Zainab yang berada di Kampung Sawah Lama RT 04 RW 07, Ciputat, Tangerang Selatan. Setelah kepolisian mengimbau supaya lima teroris yang berada di dalam rumah menyerah, justru para teroris malah menantang polisi.

"Kalau berani masuk sini," ucap teroris dari dalam rumah saat itu.

Akhirnya aksi baku tembak pun terjadi, selama 10 jam kepolisian terus melancarkan serangan kepada teroris begitu juga sebaliknya dan aksi baku tembak pun selesai, Rabu (1/1/2014) pukul 05.00 WIB. Setelah dipastikan aman ditemukan lima jenazah masing bernama Nurul Haq alias Dirman, Oji alias Tomo, Rizal alias Teguh alias Sabar, Hendi Albar, dan Edo alias Amril.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas